Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5.125 Orang Terjangkit DBD di NTT, 52 Meninggal

Kompas.com - 04/05/2020, 17:40 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), masih terus bertambah hingga saat ini.

Terhitung sampai dengan sekarang, sebanyak 5.125 warga di seluruh NTT telah terjangkit DBD.

Sementara itu 52 orang yang sempat menjalani perawatan medis di rumah sakit, akhirnya meninggal.

"Ribuan warga yang terkena DBD itu tersebar di semua kabupaten dan kota di NTT," ungkap Kepala Bidang Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes NTT, Erlina Salmun, kepada Kompas.com, melalui sambungan telepon, Senin (4/5/2020) sore.

Baca juga: Cerita Pelajar di NTT, Belajar Sambil Usir Burung yang Mengintai Padi di Sawah

Menurut Herlina, penambahan signifikan penderita DBD terjadi di beberapa wilayah di NTT.

Herlina menyebut, ribuan warga yang yang menderita DBD dan puluhan yang meninggal tersebut, tercatat dalam data periode Januari hingga 3 Mei 2020.

Jika dibandingkan dengan update data sebelumnya pada Jumat (17/4/2020) lalu, jumlah 4.891 kasus dan 51 orang meninggal.

Tambahan satu orang meninggal itu, kata Herlina, berasal dari Kabupaten Belu.

Sementara itu, tambahan kasus DBD berasal dari 1 kota dan 15 kabupaten di NTT.

Dalam dua pekan terakhir, tak ada penambahan kasus di Kabupaten Lembata, Kabupaten Nagekeo, dan Kabupaten Manggarai, Kabupaten Manggarai Timur, Kabupaten Manggarai Barat, Kabupaten Rote Ndao dan Kabupaten Sabu Raijua.

Penambahan penderita DBD secara signifikan terjadi di Kota Kupang dari 632 orang terjangkit dan tujuh orang meninggal, naik menjadi 666 penderita.

Baca juga: Sepanjang April 2020, 145 Kasus DBD Terjadi di Kulonprogo

Selanjutnya, Kabupaten Belu yang sebelumnya 674 pasien dan delapan meninggal, menjadi 728 penderita dan sembilan meninggal.

Sementara, jumlah kasus di Kabupaten Sikka menjadi 1.652, sebelumnya 1.608 kasus.

Tidak ada tambahan korban meninggal di Sikka.

"Kami masih terus koordinasi dengan pemerintah kabupaten dan kota untuk mengecek berapa banyak pasien yang sudah sembuh dan masih dirawat. Nanti akan kami sampaikan informasinya," ujar Herlina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com