KULON PROGO, KOMPAS.com – Bangunan tanpa dinding ini dulunya gudang terbuka untuk kayu bakar. Bangunan beratap genting ini menempel di sisi kiri rumah milik Sakir (62 tahun), Pedukuhan Anjir, Kalurahan Hargorejo, Kapanewon Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Siapa sangka, sepulang Sakir dari merantau ke Berau, Kalimantan Timur, ia harus menempati bangunan itu sebagai rumah transit sebelum bisa masuk rumahnya sendiri.
Tak ada tumpukan kayu bakar lagi di sana. Di dalamnya kini terdapat dipan, kasur dan meja panjang.
Baca juga: Satu Keluarga Isolasi Mandiri, Warga Bantu Cari Pakan Ternak
Bangunan itu tak lagi telanjang. Dindingnya kini ditutup dengan terpal dengan satu sisi sebagai pintu yang terbuka.
Cukup terang bila malam hari karena ada lampu di dalamnya.
“Ini tadinya tempat penumpukan kayu bakar. Kayu dipindah ke kandang ayam,” kata Sakir, Minggu (3/5/2020).
“Di (ruang transit) sini banyak semut,” kata Sakir.
Sakir punya masa lalu sebagai kusir kuda. Ia punya andong dan 2 kuda. Selain tempat menumpuk kayu bakar, samping rumahnya ada bekas tempat kuda dan kandang ayam.
Sakir lantas merantau ke Berau sejak akhir Februari 2020 lalu. Ketika itu negeri ini belum didera geger pandemi Covid-19.
Ia bekerja di pengeboran batubara di Berau selama 2 bulan lebih.
Bisnis perusahaan terdampak situasi pandemi Covid-19. Sakir pun pulang ke kampung halaman pada 23 April 2020 lalu.
Sebelum pulang, ia menjalin komunikasi dengan keluarga di Anjir.
Irwanto (29), anak kedua dari Sakir berkonsultasi dengan Kepala Dukuh Anjir, Saifudin, bagaimana menangani keluarga yang datang dari Kalimantan ini.
Irwanto menanyakan apa langkah bagi ayahnya setiba di Anjir. Sakir disarankan untuk tetap menjalani karantina mandiri. Sakir juga tak menolak.
“Sebelumnya sudah saling menelepon. Dia mau di tempat yang tadinya tumpukan kayu. Sudah kusiapkan lampu dan kasur,” kata Irwanto.
Baca juga: Isolasi Mandiri, PDP di Salatiga Meninggal Dunia
Rumah Sakir berada di tengah kebun luas bersisi aneka tumbuhan batang keras. Ada pohon jati, jenis sengon, dan banyak pohon kelapa. Rumah mereka ini jauh dari tetangga. Sepi.
Sakir tiba di rumah ini tanggal 23 April 2020. Ia tidak langsung masuk ke rumah. Ia langsung mandi. Kebetulan bangunan kamar mandi berada terpisah dari bangunan rumah. Setelah itu, ia menempati bekas gudang kayu ini.
Saifudin sendiri mengapresiasi warganya yang dengan sadar melakukan isolasi mandiri seperti ini.
“Kita tidak bisa menolak orang pulang dari merantau. Tapi suka tidak suka. Senang tidak senang. Harus melakukan karantina mandiri dulu,” kata Saifudin.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.