Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video YouTuber Ferdian Paleka "Prank" Bagi-bagi Sembako Berisi Batu dan Taoge Busuk

Kompas.com - 04/05/2020, 09:38 WIB
Agie Permadi,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com -  Perbuatan tak terpuji dilakukan YouTuber Ferdian Paleka yang melakukan prank atau candaan yang berlebihan terhadap sejumlah orang.

Video rekaman yang memperlihatkan YouTuber Bandung ini berpura-pura memberikan bingkisan berisi sampah dan batu yang ia bagikan kepada kaum transgender viral di media sosial.

Pada rekaman itu, awalnya pemuda itu memperlihatkan sejumlah bingkisan yang tersimpan di dalam mobil untuk mereka bagikan.

Para pemuda ini kemudian merekam pemuda lainnya yang tengah mencari sesuatu di tempat sampah.

Mereka berkendara dengan menggunakan mobil untuk mencari targetnya dan membagikannya kepada para waria atau transpuan yang tengah mangkal di pinggiran jalan Kota Bandung.

Video tersebut pun viral dan mendapat kecaman dari para warganet.

Baca juga: Korban Prank YouTuber Ferdian Paleka Mengaku Kaget dan Marah Diberi Bingkisan Isi Taoge Busuk

Video dan akunnya sudah dihapus

Berdasarkan informasi yang dihimpun, video tersebut dibuat untuk kepentingan konten YouTube di kanal milik Ferdian Paleka. Namun, saat dicek pada YouTube dan Instagram yang bersangkutan, video tersebut dan akunnya telah dihapus.

Pada Minggu (4/5/2020) malam, sejumlah warga menggeruduk kediaman Ferdian Paleka di wilayah Bojong Koneng, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, tetapi pemuda dalam video itu tidak ada di rumahnya.

Aksi penggerudukan ini disusul dengan laporan dari korban ke Mapolrestabes Bandung.

Korban S (39) mengatakan bahwa peristiwa prank itu terjadi pada Kamis (30/04/2020) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.

Saat itu, S mengaku tengah mangkal di Jalan Ibrahim Adjie, Kiaracondong, Kota Bandung. Warga Kiaracondong ini kemudian melihat mobil yang lewat di depannya.

Baca juga: Pengakuan Korban Prank Bingkisan Ferdian Paleka, Malu Saat Tahu Dirinya Masuk YouTube

Dipikir kasih sarung atau kemeja, ternyata taoge busuk

"Lagi mangkal, terus ada mobil lewat, orangnya manggil katanya mau bagi-bagi rezeki. Aku panggil teman-teman, tapi katanya nanti satu-satu. Terus aku samperin dia kasih bingkisan gitu, aku bawa terus kasih teman satu," kata S saat melapor di Mapolrestabes Bandung, Minggu (3/5/2020) malam.

Namun, apa yang diterimanya tak sesuai ekspektasi. S merasa kaget karena setelah bingkisan itu ia buka ternyata berisi makanan busuk.

"Iyalah (kaget), aku kira kan biasa kalau bulan puasa kan dari dulu ada yang ngasih di dalam itu ada sarung, kemeja kayak gitu. Pas ngebuka kaget ternyata taoge busuk, ya sedihlah, marah juga," ucap S.

S pun mengaku malu setelah melihat dirinya di YouTube FP.

Baca juga: Raja Keraton Agung Sejagat Sempat Ingin Jadi YouTuber, Shooting Film Era Kerajaan di Kontrakan

Sudah mendoakan pelaku, waktu dibuka isinya batu

Kejadian serupa pun dialami korban D (56), saat itu D tengah bersama S.

Ia berharap bingkisan yang didapatkan berupa makanan, tetapi ternyata setelah dibuka berisi batu.

"Nah, yang aku mah pas dibuka batu paving blok satu buah," kata D.

D mengaku sedih mendapat perlakuan itu, padahal awal mendapat bingkisan itu ia sudah mendoakan sesuatu yang baik. Namun, setelah tahu isinya, ia malah kecewa.

"Sedih banget, tadinya saya udah mendoakan dia yang baik-baik, terus dapatnya yang gitu malah jadi 100 persen berbalik," kata D. 

Baca juga: Cucu yang Tendang dan Pukuli Kakek Ternyata YouTuber, Miliki 11.000 Subscriber

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com