Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien Positif Covid-19 Ancam Pecahan Kaca dan Pukul Perawat, Minta Pulang Saat Diisolasi, Ruang Karantina Kini Digembok

Kompas.com - 04/05/2020, 08:20 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Seorang pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Samarinda berinisial N melakukan sederet ulah hingga merepotkan tenaga kesehatan.

Ulahnya tersebut dilakukan sejak sebelum dinyatakan positif atau ketika ia berstatus PDP. Belakangan, N yang telah terkonfirmasi positif corona melakukan pemukulan kepada tenaga kesehatan.

Baca juga: Kisah-kisah Perawat Melawan Aniaya dan Stigma di Tengah Pandemi Corona, Diancam Pecahan Kaca dan Jenazah Ditolak Warga

Pernah ancam pakai beling

Ilustrasi kekerasanTHINKSTOCKS/WAVEBREAKMEDIA LTD Ilustrasi kekerasan
Sejak berstatus sebagai pasien dalam pengawasan (PDP), Jumat (11/4/2020), pria berusia 52 tahun ini sudah membikin geger RSUD Abdul Wahab Sjahranie (AWS).

Karena ingin pulang, dia mendobrak pintu sampai mengancam dengan pecahan beling dari kaca jendela yang dia pecahkan.

Pihak rumah sakit akhirnya memulangkannya ke rumahnya di Jalan Pemuda Dua, Samarinda.

Namun keesokan harinya, dia kembali dibujuk untuk melakukan isolasi kembali dan dibawa ke RSUD Inche Abdul (IA) Moeis.

Baca juga: Kembali Berulah, Pasien Positif Covid-19 Pukul Perawat karena Tak Diizinkan Pulang

Ilustrasi corona virus (Covid-19)shutterstock Ilustrasi corona virus (Covid-19)

Sempat kabur

Di RSUD IA Moeis, Sabtu (18/4/2020), pasien kembali mengamuk.

Dia ingin pulang dengan alasan menengok ibunya yang sedang sakit.

Pasien klaster Ijtima Ulama Dunia Gowa itu sudah sempat meninggalkan kamarnya menuju pintu gerbang RSUD.

Tim medis sampai meminta bantuan seseorang yang dianggap guru atau senior untuk membujuknya.

Baca juga: Kasus-kasus Kebohongan Pasien Corona di Sejumlah Daerah, Dilakukan Kuli Bangunan dan Petugas Medis Terinfeksi

Pukul perawat

IlustrasiPIXABAY.com Ilustrasi
Hasil tes swab polymerase chain reaction (PCR) pasien N akhirnya keluar pada Selasa (21/4/2020) dengan hasil positif Covid-19.

Masih di RSUD IA Moeis, N kembali memaksa dipulangkan hingga memukul seorang perawat.

Kondisi perawat tersebut baik-baik saja. Beruntung alat pelindung diri (APD) yang dipakai tidak sobek.

“Dia sempat pukul (kontak fisik) dengan perawat kami tadi pagi. Saya tidak mau detail cara pemukulan, tapi kondisi perawat kami tidak apa-apa,” ungkap Direktur RSUD IA Moeis, Syarifah Rahimah, saat dihubungi Kompas.com, Minggu.

Permintaan pulang itu ternyata sudah berulang kali disampaikan N kepada perawat.

"Tapi kan enggak bisa, yang bersangkutan belum sembuh," kata Syarifah.

Baca juga: Sederet Teknologi yang Lahir di Tengah Pandemi, Masker Pendeteksi Pasien Covid-19 hingga Robot Perawat

Ilustrasi kunciDOK KOMPAS/DIDIE SW Ilustrasi kunci

Ruang isolasi digembok

Setelah kejadian yang berulang kali itu, pihak RS menghubungi Dinas Kesehatan Samarinda.

Akhirnya N dipindahkan ke RS Karantina di Gedung Bapelkes Kaltim, Jalan Woter Monginsidi, Samarinda.

N ditempatkan di kamar khusus bagi pasien yang tidak kooperatif.

"Hand over pasien N sudah selesai dari RS IA Moeis ke RS Karantina pukul 11.00 WITA tadi, sudah dipindah ke karantina," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Samarinda, Ismid Kosasih.

Agar tak kabur, jendela kamar yang ditempati pasien N dipasangi terali.

Pintu kamar pasien N yang ada di RS Karantina pun digembok.

“Ada tenaga psikolog di karantina. Kalau perlu, psikiater nanti kita siapkan,” ungkap Ismid.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Samarinda, Zakarias Demon Daton | Editor : Dheri Agriesta)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com