Atas kejadian tersebut, Rydha mengaku kecewa dengan perlakuan itu.
"Saya tidak bisa terima perlakuan mereka yang begitu tidak punya hati nurani satu pun," kata Rydha.
"Mereka lebih mementingkan tes Covid-19 kepada semua pasien yang datang ke IGD dibanding lebih dulu menyelamatkan nyawa seorang anak bayi umur satu bulan yang dalam kondisi sangat kritis," sambungnya.
Baca juga: Ayah di Lampung Perkosa Anak Kandung Selama 13 Tahun, Terungkap Setelah Korban Menikah
Atas kejadian tersebut, Rydha mengaku khlas melepas kepergian bayi mungilnya. Ia yakin Isyana bakal masuk surga.
Sementara itu, Pejabat Pemberi Informasi dan Dokumentasi (PPDI) RSUP M Djamil Padang, Gustavianof belum bisa memberikan keterangan lebih banyak terkait insiden itu.
Ia mengaku masih mengumpulkan data dan keterangan dari peristiwa tersebut.
"Kami sedang kumpulkan data dan keterangan. Nanti, kami akan berikan keterangan resmi," jelasnya.
Baca juga: Dibantu Sang Istri, PDP di Tegal yang Baru Pulang dari Jakarta Kabur dari Ruang Isolasi RS
(Penulis : Kontributor Padang, Perdana Putra | Editor : Dheri Agriesta)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.