Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1 Warga Pulang dari Gowa Shalat Jumat di Kampung Sebelah, Satu RT Diisolasi

Kompas.com - 03/05/2020, 19:19 WIB
Dani Julius Zebua,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Warga Kampung RT 89 diisolasi di Pedukuhan Anjir, Kalurahan Hargorejo, Kapanewon Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Isolasi akan berlangsung selama dua pekan, atau Puskesmas Kokap I  setempat menyarankan hal lain. 

Selama isolasi, warga tidak boleh keluar dari kampungnya. Pun sebaliknya, tidak ada yang boleh masuk ke kampung itu, kecuali tim medis dan tim penanganan Coronavirus Diseases 2019 (Covid-19).

“Suka tak suka, senang tak senang, sesuai dengan anjuran puskesmas. Walau tidak berinteraksi langsung. Kami tidak mau berisiko,” kata Kepala Dukuh Anjir, Saifudin, Minggu (3/4/2020).

Baca juga: 7 Warga Dharmasraya, Sumbar, Positif Covid-19, Terjangkit Saat Ikuti Ijtima Ulama Gowa

Semua berawal dari salah satu warga dari desa tetangga mengikuti shalat Jumat di masjid Al Fatah yang berada di wilayah RT 89. Ia menunjukkan hasil rapid diagnostic test (RDT) yang reaktif.  

Warga ini berasal dari Pedukuhan Bibis, Kalurahan Hargowilis.

Bibis bersebelahan dengan Anjir, Hargorejo.

Ia langsung dilarikan ke RSUD Wates sebagai pasien dalam pengawasan dan kini menunggu hasil laboratorium dari swab miliknya.  

Warga Bibis ini jalani RDT lantaran memiliki riwayat pernah menghadiri ijtima ulama Gowa, Maret 2010 lalu. 

Warga ini sempat membuat tidak nyaman warga di hari kepulangannya pada 27 Maret 2020.

Sepulang dari Gowa, ia menunjukkan gejala batuk yang cukup sering ketika ikut mengumandangkan azan magrib pada hari kedatangannya, 27 Maret 2020.

Warga sebenarnya curiga karena yang bersangkutan batuk dan terlihat bernafas berat. Warga menyarankan ia memeriksakan diri.

“Ia mendapat obat setelah diperiksa. Oleh RSUD, ia diminta untuk mengisolasi mandiri,” kata Saifudin.

Warga Bibis ini tampak selama 2 pekan melakukan isolasi mandiri di rumah. Tak lama, ia muncul lagi di Al Fatah dan ikut shalat Jumat di masjid Al Fatah pada 24 April 2020. 

Sepekan kemudian, petugas puskesmas memeriksa yang bersangkutan, Kamis (30/4/2020).

Rapid test menunjukkan reaktif. Ia langsung dilarikan ke RSUD Wates lantas menjalani isolasi sambil menunggu hasil swab.

Tracing mengarah ke jemaah shalat jumat

Sementara itu, puskesmas dan pihak kedukuhan mulai melacak kontak erat pasien ini, Jumat (1/5/2020).

Didapati, ia pernah ikut shalat Jumat di Al Fatah. Saat itu, sebanyak 24 warga RT 89 mengikuti shalat berjamaah. 

RT 89 terdiri 16 kepala keluarga atau 47 jiwa yang tinggal dalam 9 rumah. 

Di RT ini, usia sekolah sekitar 10-12 orang. Lansia antara 13-15 orang. Sisanya usia produktif. 

Dengan jumlah itu, diputuskanlah karantina warga 1 RT itu sejak Sabtu (2/5/2020). 

Keputusan ini disepakati warga Anjir. Beberapa jalan kampung menuju RT 89 akan ditutup dengan portal. Jalur utamanya bahkan dijaga sangat ketat anak-anak muda. 

Selama masa karantina kampung itu, banyak pihak membantu kelancaran logistik. Namun, semua hanya boleh dilakukan satu pintu, yakni lewat pos jaga yang ditentukan.

Sepanjang karantina, mereka berkomunikasi dengan ponsel maupun handytalkie.

Ketua RT 89 memfasilitasi komunikasi dalam kampung. 

Pokoke ora oleh metu. Ono opo-opo lewat posko. Yang meng-cover panitianya dari Jaga Warga dan pedukuhan,” kata Saifudin. 

“Pak RT jadi koordinator yang saling menyampaikan pakai HP dan HT. Yang boleh masuk petugas. Orang lain tidak boleh masuk, atau orang tidak boleh keluar,” kata Saifudin. 

Baca juga: 1.300 Warga NTB Jadi Peserta Ijtima Ulama Gowa, Pemda Lakukan Tracing

Selama berlangsung karantina, warga mengumpulkan donasi untuk membantu kelancaran proses isolasi.

Warga juga saling bantu untuk memenuhi kebutuhan warga selama diisolasi.

“Bantuan juga akan datang dari pemerintah desa,” pungkas Saifudin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com