Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyoal Klaster Pasar Raya Padang , 36 Pedagang Positif Corona dan 3 di Antaranya Meninggal

Kompas.com - 03/05/2020, 11:45 WIB
Rachmawati

Editor

Belakangan diketahui, yang bersangkutan ikut seminar atau pelatihan di salah satu hotel di Padang.

Namun saat orang yang ikut jadi peserta dalam kegiatan tersebut sudah di swab, tetapi tidak ada yang positif.

"Hanya dia saja, seharusnya banyak positif di situ. Ternyata ketahuan, dia kemungkinan ada riwayat satu kamar dengan orang Malaysia," ungkap ahli yang juga menjabat Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Unand ini.

Menurut Defriman Djafri, ini perlu diwaspadai sebab yang bersangkutan termasuk local transmision.

Baca juga: Pedagang Pasar Salatiga Ditata Berjarak, Pembeli Tak Lagi Takut Berbelanja

Bisa saja yang bersangkutan ditularkan dari orang luar yang masuk dari Jakarta atau Malaysia.

Namun kasus di Tarusan sudah terkendali.

Klaster berikutnya, Ampang Karang Ganting, Permata Hijau Regency, Parak Gadang dan klaster Sawahan, serta Kabupaten Solok.

Saat ini yang dikhawatirkan Defriman Djafri adalah banyak warga positif terinfeksi virus corona yang isolasi mandiri.

Untuk itu perlu dipastikan pelaksanaan isolasi dilakukan dengan benar.

Baca juga: Hari Pertama PSBB Tahap 2, Ratusan Pedagang dan Pengunjung Pasar Bogor Jalani Rapid Test

Karena sebagian kasus yang melakukan isolasi di rumah menjadi sumber penularan berikutnya, bahkan sampai generasi ketiga.

"Hal ini penting karena dominasi kasus adalah penularan secara lokal," kata dia.

Selain itu, isolasi mandiri menurutnya harus ditangani dan diawasi dengan baik dengan memperhatikan limbah dari masyarakat dengan gejala ringan.

Kata dia, jika limbah tersebut tidak dikontrol dengan baik, bisa saja yang masuk pemulung atau petugas kebersihan dan akhirnya terinfeksi.

SUMBER: KOMPAS.com (Perdana Putra | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)

Artikel ini telah tayang di Tribunpadang.com dengan judul Delapan Klaster Penularan Covid-19 di Sumbar, Paling Besar di Pasar Raya dan Ambassador

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com