KOMPAS.com - Aksi Mikhail Bondarek (29), warga negara asing (WNA) asal Rusia yang videonya viral saat mengamen di pasar bersama istri dan bayinya, mendapat perhatian sejumlah seniman di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Salah satunya, Dekan Fakultas Seni di Universitas Nahdatul Ulama (NU) di Mataram, Nurkholis Simardi.
Nurkholis pun menyempatkan diri untuk menengok dan bermain musik bersama dengan Mikhail di Kantor Imigrasi Klas I TPA Mataram, sebelum dideportasi, Sabtu (2/5/2020).
Baca juga: Corona Melanda Pabrik Rokok Sampoerna, Tudingan Khofifah dan Penjelasan Pemkot Surabaya
Nurkholis, yang juga ahli etnomusikologi, memainkan alat musik gambus Lombok. Sementara itu, jari-jari Mikhail memainkan tuts akordeon yang dia pakai untuk mengamen.
Kedua seniman tersebut melantunkan sejumlah lagu, antara lain Pemban Selaparang dan Tegining Teganang serta sebuah lagu cinta dari Rusia.
Nurkholis mengaku senang bertemu dengan keluarga Mikhail tersebut.
"Musisi jalanan ini melakukan aktivitasnya tidak semata-mata karena uang, tetapi lebih pada bagaimana mereka diapresiasi di jalanan di negara manapun," ucap Nurkholis.
Dalam kesempatan itu, Nurkholis mengakui adanya kendala yang dihadapi oleh para mususu jalanan, seperti Mikhail dan istrinya.
Dirinya pun mengatakan, jika ingin berkesenian, tetap melalui jalur legal agar tidak mendapat masalah.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.