Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Musisi Ini Ajak Suami Istri Asal Rusia yang Videonya Viral Ngamen Bawa Bayi Berduet

Kompas.com - 03/05/2020, 04:02 WIB
Fitri Rachmawati,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - Sejumlah warga penasaran dengan sosok pasangan suami istri asal Rusia, Mikhail Bondarek (29) dan Ekaterina (28), yang videonya viral karena ngamen membawa serta bayi mereka berumur 2 tahun, Sabtu (2/5/2020).

Viralnya pasangan ini juga membuat seorang musisi tradisional Lombok, Nurkholis Simardi penasaran.

Nurkholis yang merupakan ahli Etnomusikologi mengaku penasaran dengan pasangan Rusia ini karena bermain musik di pasar tradisional Lombok.

Baca juga: Viral, Video Suami Istri Asal Rusia Bawa Bayi Ngamen di Pasar, Uang untuk Beli Makan

Nurkholis kemudian mendatangi Kantor Imigrasi Kelas I TPA Mataram, tempat keluarga ini diamankan sementara sebelum dideportasi ke negara asalnya.

Nurkohlis juga membawa alat musik gambus Lombok.

Setelah berkenalan, tak menunggu lama mereka saling menguji alat musik masing masing, menyamakan nada dan memainkan lagi sasak Lombok.

Salah satunya lagu Pemban Selaparang dan Lagu Tegining Teganang. Mereka kemudian memainkan musik dan menyanyikan lagu cinta dari Rusia.

Mikhail memainkan akordeonnya yang bersuara unik dan merupakan alat musik khas Rusia.

Dia tampak begitu bebas, karena memang hari Sabtu tidak ada aktivitas di Kantor Imigrasi Mataram.

Ekaterina secara spontan langsung menari bersama balitanya yang lucu dengan pipi yang merah.

Ekaterina ternyata adalah seorang perupa, dia membawa ratusan repro lukisannya di Rusia yang mengunakan kanvas dan acrilic. Termasuk puluhan lukisannya kecilnya di kertas.

"Saya merasa di rumah, ini menyenangkan sekali," kata Ekaterina.

"Kami sangat suka keterbukaan orang Asia, karena di Rusia tertutup. Di sini komunitas dan orang-orang sangat baik, mereka tinggal bersama keluarga, anak-anak bermain bersama dan saling mencintai. Di tengah matahari dan makanan yang sehat. Orang Asia sangat mudah tersenyum, kami ingin sekali kembali lagi melakukan perjalanan ke Asia jika nanti kami meninggalkan tempat ini," katanya penuh senyum.

Kedua pasangan ini tampak tak canggung berduet dengan Nurkholis.

Kata Mikhail, mereka ingin bahagia sejenak dalam musik etnik Lombok dan Rusia, sembari menanti jadwal pemulangan.

"Jika kami kembali ke Rusia, tidak tahu mau melakukan apa, karena di Rusia masih krisis dan kami tidak punya pekerjaan. Saya akan mencari pekerjaan untuk makan keluarga saya. Satu bulan saya akan tinggal di rumah keluarga istri saya, tapi akan melakukan apa, saya tidak tahu karena di Rusia sekarang kita mau keluar dari rumah harus ada izin karena corona ini, " ujar Mikhail.

Selain Nurkholis, ada juga orang yang datang untuk sekedar berbincang dan berfoto. 

"Saya baca kisah WNA Rusia di Kompas.com. Begitu saya tahu dia masih di Lombok dan ada di kantor Imigrasi, saya langsung ke sini dan bertemu mereka," ujar Anca, warga Kota Mataram di kantor Imigrasi Mataram.

Anca penasaran ingin melihat putri pasangan ini.

Sebagai rasa simpati, Anca memberikan beragam jenis buah-buahan untuk keluarga ini.

Kisah keluarga Rusia ini memang membuat banyak orang bersimpati juga penasaran.

Baca juga: Suami Istri Asal Rusia yang Videonya Viral Ngamen Bawa Bayi Segera Dideportasi

Apalagi melihat penampilan mereka yang sederhana, pakaian seadanya, berpergian tanpa alas kaki, dan memilih menjadi vegetarian murni, makan sayur mentah, dan buah-buahan.

 

Sesama seniman saling mengingatkan

Nurkholis yang berkolaborasi dengan Mikhail, juga merupakan Dekan Fakultas Seni di Universitas Nahdatul Ulama (NU) di Mataram.

Nurkholis menyampaikan, apa yang dilakukan pihak Imigrasi Mataram tehadap keluarga Rusia ini patut diapresiasi.

Petugas tidak memberikan sanksi pada seniman jalanan ini di tengah pandemi Covid-19.

Namun, dia tetap ingin mengingatkan, seniman-seniman jalanan seperti Mikhail dan istrinya sebaiknya mengikuti aturan negara yang dituju.

Jika ingin berkesenian, tetap melalui jalur legal agar tidak mendapat masalah.

"Tetapi memang kendala seniman seperti mereka ini selalu sama, bukan hanya di Indonesia. Ketika mereka jujur mengatakan bahwa mereka seniman dan akan berkesenian di jalanan, pihak Imigrasi akan sulit memuluskan izin untuk mereka. Namun, jika mereka memiliki kapasitas untuk masuk ke wilayah manapun di Indonesia, saya pribadi bicara sebagai musisi dan seniman, mungkin bisa diperlonggar," kata Nurkholis.

Nurkholis mengaku sangat senang bertemu dengan keluarga Rusia ini, karena sangat jarang musisi jalanan bisa sampai di Lombok atau masuk ke Indonesia.

"Musisi jalanan ini melakukan aktivitasnya tidak semata-mata karena uang, tetapi lebih pada bagaimana mereka diapresiasi di jalanan di negara manapun," ucap Nurkholis.

Kepala Imigrasi Mataram Syahrifullah mengatakan, menurut rencana, keluarga WNA Rusia ini akan menyeberang ke Bali melalui Pelabuhan Lembar Lombok Barat, Minggu pagi.

Pada malam harinya, pasangan ini beserta bayinya akan langsung terbang ke Rusia melalui Bandara Internasional Gurah Rai Bali.

Bantah lakukan kekerasan di Malaysia

Mikhail menceritakan perjalanan mereka ke berbagai negara tidak mudah.

Banyak rintangan dan tantangan, terutama ketika perjalanan ke Malaysia.

Setahun yang lalu Mikhail sempat bermasalah dengan Polisi Malaysia, lantaran dianggap melakukan kekerasan terhadap anak balitanya.

"Saya melatih anak saya dan mengangkatnya, itu tradisi kami di Rusia. Saya menyadari kesalahan saya adalah menunjukkan cara itu di depan umum. Dan itu dibesar-besarkan oleh media tanpa bertanya kepada saya. Anak saya sehat tak ada masalah dengannya," kata Mikhail.

Apa yang dikatakan Mikhail ini sempat terungkap dari sejumlah media yang mengutif AFP tentang WNA Rusia yang menganiaya anaknya di Malaysia.

Dia juga mengatakan, selama ini tak pernah bicara langsung pada media. Banyak media yang menulis tentang mereka, tetapi tidak pernah bertanya langsung padanya.

"Saya sangat suka ada pertanyaan pada saya, itu akan memberikan penjelasan bagaimana kami yang sebenarnya," kata Mikhail.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com