Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petugas SPBU Ini Memaafkan Meski Ditampar dan Dikasari, Tak Tega Lihat Anak Pelaku dan karena Ramadhan

Kompas.com - 03/05/2020, 03:59 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Yeni Nur Octaviani (24), seorang petugas SPBU di Parigi, Pangandaran, Jawa Barat menjadi korban penamparan sopir kendaraan pikap berinisial CU (42).

Yeni ditampar karena CU tak terima diingatkan salah jalur.

Meski sempat melaporkan perlakuan CU yang semena-mena ke Polsek Parigi, Yeni akhirnya ikhlas memaafkan CU.

Penyebabnya, Yeni tak tega melihat pelaku membesarkan anaknya seorang diri.

Nuraninya bergetar lantaran pelaku sering membawa anaknya yang berusia lima tahun ke mana-mana.

Ia juga mengatakan, bulan Ramadhan adalah saat yang tepat untuk berbesar hati memaafkan.

"Saat itu di pom bensin, anaknya ada di depan. Dibawa. Kembali ke hati nurani. Saya enggak tega lihat, terlebih ini bulan puasa," tutur Yeni

Walau telah ditampar, Yeni justru merasa iba dengan kondisi pelaku.

"Saya kasihan pelaku harus mengurus sendiri anaknya yang berusia lima tahun. Jika saya tegas (melanjutkan proses hukum), anaknya sama siapa," kata dia.

Baca juga: Viral, Video Sopir Pikap Tampar Petugas SPBU Perempuan karena Tak Terima Ditegur

 

Tangkapan layar seorang pengemudi mobil yang nampak menampar petugas SPBU di Pangandaran, Jawa Barat.FACEBOOK/AMIE Tangkapan layar seorang pengemudi mobil yang nampak menampar petugas SPBU di Pangandaran, Jawa Barat.
Berawal salah jalur

Penganiayaan ini bermula saat CU yang merupakan sopir pikap salah masuk jalur ketika hendak mengisi bahan bakar minyak (BBM).

"Pelaku masuk jalur salah. Dispenser itu khusus untuk sepeda motor," kata Yeni, menjelaskan kronologi penamparan.

Yeni kemudian mengingatkan bahwa mobil mengisi BBM di bagian depan.

"Di sini sempit, bukan jalur mobil. (Dispenser) di depan juga kosong," tutur dia.

Namun, pelaku justru mengatakan konsumen bebas mengisi BBM di mana pun.

Ia juga turun dan menampar Yeni satu kali.

"Dia lalu berkata kasar. Sya tegur karena perusahaan punya aturan (mengisi bensin)," ujar Yeni.

Kejadian penamparan itu terekam CCTV SPBU.

Yeni pun melakukan visum dan melapor ke Polsek Parigi.

Baca juga: Kisah-kisah Perawat Melawan Aniaya dan Stigma di Tengah Pandemi Corona, Diancam Pecahan Kaca dan Jenazah Ditolak Warga

Laporan dicabut

Ilustrasi.THINKSTOCK Ilustrasi.
Panit Reserse Kriminal Polsek Parigi Aiptu Ajat Sudrajat mengatakan persoalan itu telah selesai.

Pelaku mengaku bersalah dan korban mencabut laporannya.

"Tadi malam islah. Korban mencabut laporan," kata Ajat.

Alasannya, pelaku memiliki anak kecil dan harus mengurus anaknya lantaran sang istri bekerja di luar negeri.

"Kedua pihak sama-sama menyadari. Sudah islah di kantor tadi malam jam 22.00 WIB," tutur dia.

Lantaran laporan telah dicabut, status penyelidikan kasus ini pun dihentikan.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Pangandaran, Candra Nugraha | Editor: Aprilia Ika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com