KOMPAS.com - Seorang ibu dan dua anaknya di Desa Sumberjosari, Kecamatan Karangrayung, Kabupaten Grobogan, Jawa Timur terpaksa dijemput Kapolsek Karangayung, AKP Lamsir dan seorang anggota TNI.
Mereka dijemput paksa karena menolak dibawa tim Covid-19 setelah rapid test mereka dinyatakan reaktif.
Peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (30//4/2020) siang.
Baca juga: Satu Keluarga Reaktif Rapid Test Tolak Dibawa Ambulans, Akhirnya Dijemput Kapolsek
Ibu dan dua anak tersebut tinggal serumah dan berstatus pasien dalam pengawasan (PDP).
Mereka adalah ibu rumah tangga berusia 39 tahun, anak perempuan berusia 23 tahun, dan anak laki-laki berusia 11 tahun.
Sedangkan kepala keluarga tersebut yang berusia 43 tahun sudah dinyatakan positif Covid-19 pada Rabu (15/4/2020).
Sang ayah adalah kuli bangunan yang baru pulang dari Jakarta. Ia sempat berbohong tentang riwayat perjalanannya sehingga 20 pegawai RSUD dr Soedjati Soemodiardjo Purwodadi harus diisolasi mandiri.
"Awal mulanya hasilnya non reaktif dan kami minta Isolasi mandiri. Namun hasil rapid test yang kedua, ketiganya reaktif dan harus kami rawat ke RSUD Getas Pendowo,. Ketiganya akan kami swab juga," jelas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan, dr Slamet Widodo.
Video penjemputan satu keluarga tersebut sempat viral di media sosial. Di video tersebut terlihat mereka berdebat di ruang tamu rumah.
Baca juga: Pasien Covid-19 Tak Jujur dan Tak Pakai Masker, 14 Tenaga Medis di Karawang Tertular
Di hadapan mereka, Kapolsek Karangayung, AKP Lamsir sempat mengatakan jika imun mereka tidak sehat maka akan tertular.
"Jadi, kalau imunnya tidak sehat kalian tertular! Kalian tahu tidak ?" tegas Lamsir
Namun tiga orang tersebut tetap menolak imbauan petugas. Akhirnya Kapolsek bersama salah seorang anggota TNI langsung menggelandang mereka bertiga.
Baca juga: Risma: Kasus Covid-19 di Pabrik Sampoerna Berawal dari Pasien Tak Jujur, Berstatus PDP tapi Bekerja
Di video tersebut terlihat salah seorang dari mereka beteriak dan menangis saat digandeng aparat polisi dan TNI.
Mereka tetap ngotot tidak mau dibawa ke rumah sakit dengan ambulans.