Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Para TKI yang Telantar dan Ingin Pulang

Kompas.com - 02/05/2020, 13:30 WIB
Rachmawati

Editor

Opsi pulang ke Indonesia juga bukan pilihan, karena baik pemerintah Indonesia maupun Malaysia menutup akses pulang ke kampung halaman.

Mereka juga tak memiliki pemasukan saat uang hasil bekerja tidak akan cukup untuk membeli makan jika pandemi corona terus berlanjut.

Baca juga: 10 Negara Penampung TKI Terbanyak, Taiwan Hampir Samai Malaysia

Agung (30), salah seorang TKI, mengatakan, hingga sekarang dirinya bertahan dengan kondisi serba sulit.

Dia bertahan hidup dengan mengonsumsi mi instan dan telur di tempat tinggal yang diperuntukkan bagi para pekerja konstruksi. Kondisi tempat tinggalnya juga jauh dari layak.

Sebagai kuli bangunan di proyek pembangunan perkantoran, dia bisa mendapatkan upah 2.000 ringgit atau Rp 7,15 juta (kurs Rp 3.576) dalam sebulan.

Namun, saat ini dirinya belum mendapatkan bayaran lagi karena proyek tempatnya bekerja ditutup sementara sejak 18 April.

Baca juga: 44 TKI Ilegal dari Malaysia Nekat Masuk ke Sumut, Diamankan TNI AL di Labura

"Saya tidak tahu apa yang akan terjadi setelah itu (makanan habis). Saya belum bisa mengirimkan uang selama dua bulan ke kampung. Untuk sekarang memang ada makanan, tapi saya tidak tahu berlama akan bisa bertahan," kata Agung yang juga mengkhawatirkan istri dan anaknya yang tinggal di pinggiran Kota Medan, Sumatera Utara.

Agung adalah salah satu dari 2,5 juta TKI dengan upah rendah di Malaysia.

Di Indonesia, pemerintah juga sudah menegaskan melarang orang untuk mudik. Pemerintah Indonesia juga menyarankan TKI tak kembali ke kampung halaman untuk sementara waktu hingga situasinya membaik.

Baca juga: 20 TKI Ilegal Naik Sampan dari Malaysia ke Sumatera Utara

Mahfud Budinono, koordinator NU di Malaysia, mengatakan, ada 700.000 pekerja migran Indonesia yang tercatat secara resmi.

Selain itu ada 1,5 juta pekerja asal Indonesia yang masuk tanpa dokumen resmi yang bekerja di sektor konstruksi, restoran, tenaga kebersihan, dan sebagainya.

Hampir semua TKI tersebut dirumahkan sementara tanpa bayaran. Bahkan, ada sekitar 400.000 orang yang terancam harus keluar dari rumah kontrakannya karena tak sanggup membayar sewa.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Dewantoro, Hadi Maulana | Editor: Aprillia Ika, Abba Gabrillin, Muhammad Idris)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com