Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Para TKI yang Telantar dan Ingin Pulang

Kompas.com - 02/05/2020, 13:30 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sebanyak 13 tenaga kerja Indonesia (TKI) telantar di hutan bakau di Tanjung Sei Sembilang, Kecamatan Sei Kepayang Timur, Kabupaten Asahan.

Mereka kemudian diselamatkan oleh polisi yang sedang patroli pada Jumat (1/5/2020).

Sekitar pukul 10.00 WIB, para petugas melihat belasan orang berkumpul di hutan bakau sambil membawa banyak barang.

Baca juga: Kisah 13 TKI Telantar di Hutan Bakau, Tak Saling Kenal, Terombang-ambing 4 Hari di Tengah Laut

Kepada petugas kepolisian, mereka mengaku ditipu tekong kapal yang berjanji akan membawa mereka pulang dari Malaysia ke Indonesia.

Kondisi mereka sangat memprihatinkan karena sudah dua hari dua malam tidak makan karena ditelantarkan.

Mariana (54), salah satu TKI yang telantar di hutan bakau itu, bercerita telah membayar sejumlah uang ke tekong kapal tersebut agar bisa dibantu diseberangkan dari Malaysia.

Namun, setiba di hutan bakau, mereka disuruh turun dan tak dijemput kembali oleh sang tekong kapal.

Baca juga: Kronologi Belasan TKI Ilegal Ditemukan Telantar di Hutan Bakau, 2 Hari Tidak Makan dan Ditipu Tekong Kapal

Mariana memilih pulang ke kampung halamannya karena sudah tidak lagi bekerja sejak Malaysia memberlakukan lockdown.

"Sudah dua hari diturunkan kapal tekong di sana. Pas di sana katanya ada kapal lagi yang mau jemput kami, makanya kami mau diturunkan di sana. Ada tiga kali kami dioper ke kapal lain di tengah laut sejak dari Malaysia," ungkap Mariana.

Para TKI asal Asahan dan Tanjung Nalai tersebut kemudian dievakuasi dan Kota Tanjung Balai. Setelah dicek kesehatan dan disemprot disinfektan, mereka dipulangkan kembali ke rumahnya masing-masing.

Baca juga: Viral, Video Belasan TKI Ditemukan di Hutan Bakau, Ternyata Ditelantarkan, 2 Hari Tak Makan

Menumpang kapal pukat tarik dari Malaysia

Tim (Fleet One Quick Response) F1QR Lanal Tanjung Balai Asahan Lantamal I, Koarmada I kembali mengamankan 44 orang tenaga kerja Indonesia (TKI) ilegal yang melakukan perjalanan tidak resmi dari Malaysia di Pantai Bersaudara, Simandulang, Labuhanbatu Utara (Labura), Sumatera Utara pada Senin (27/4/2020) pagi. Mereka diturunkan di pantai yang lokasinya sulit dijangkau.Dok. TNI AL Tim (Fleet One Quick Response) F1QR Lanal Tanjung Balai Asahan Lantamal I, Koarmada I kembali mengamankan 44 orang tenaga kerja Indonesia (TKI) ilegal yang melakukan perjalanan tidak resmi dari Malaysia di Pantai Bersaudara, Simandulang, Labuhanbatu Utara (Labura), Sumatera Utara pada Senin (27/4/2020) pagi. Mereka diturunkan di pantai yang lokasinya sulit dijangkau.
Kepulangan TKI ilegal dari Malaysia juga sempat terdeteksi di Tanjung Balai pada Senin (13/4/2020) pagi.

Sebanyak 17 TKI diamankan setelah tiba di TPI Bagan Baru, Tanjung Bali, Asahan, dengan menumpang kapal pukat tarik dari Pulau Sikincan, Malaysia.

Saat di tengah laut Malaysia, rombongan dibagi ke tiga unit boat nelayan Malaysia. Satu kapal mengangkut lima hingga enam orang TKI ilegal.

Baca juga: Telantar di Hutan Bakau, 13 TKI Ilegal Mengaku Ditipu Tekong Kapal dan Tak Makan Dua Hari

Lagi-lagi mereka kembali dioper ke empat boat nelayan Indonesia untuk dibawa ke Asahan.

"Dari tengah laut itu, lama pelayaran selama tiga jam ke Tanjung Balai Asahan dan para TKI diturunkan di TPI Bagan Baru, Kecamatan Tanjung Balai, Kabupaten Asahan, berjumlah 17 orang," kata Kapolres Tanjung Balai AKBP Putu Yudha Prawira, melalui aplikasi percakapan WhatsApp, Senin (13/4/2020) sore.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com