Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Lengkap Takmir dan Jemaah Akan Bongar Masjid Diduga Kecewa Ibadah di Rumah

Kompas.com - 01/05/2020, 13:27 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

 

Berikut isi surat tersebut:

Assalamualaikum wr wb Menimbang Kuputusan Bupati Banyumas Nomor 440/514/2020 terkait pelaksanaan ibadah di masa pandemi Covid-19 dan surat pemberitahuan dari Pemerintah Kecamatan Wangon Nomor 400/259/2020 mengenai seruan agar umat Islam melakukan ibadah wajib dan sunnah di rumah, seruan agar tidak melakukan shalat Jumat dan digantikan shalat Dzuhur di rumah, seruan untuk tidak melaksanakan shalat Idul Fitri di masjid dan bahwa jika masih ditemukan kegiatan keagamaan sebagaimana disebut di atas, maka akan dilakukan tindakan tegas sesuai peraturan perundangan yang berlaku.

Berdasarkan perihal di atas, maka kami Takmir Masjid Al Mubarok bersama jemaah masjid memutuskan hendak MEMBONGKAR dan MEROBOHKAN MASJID AL MUBAROK, karena sudah tidak dibutuhkan lagi adanya masjid di lingkungan kami.

Semua aktivitas ibadah sudah dilakukan di rumah masing-masing, sehingga adalah hal mubazir/ sia-sia dengan adanya masjid yang masih berdiri tapi tidak ditempati untuk beribadah sebagaimana lazimnya.

Demikian pemberitahuan ini kami sampaikan, atas perhatian dan kerja samanya kami ucapkan terimakasih. Wassalamualaikum wr wb.

Bupati: Jangan emosional

Husein menegaskan, tujuan beribadah di rumah adalah memutus rantai penularan enyebaran virus Corona (Covid-19). .

"Kasusnya kan sudah ada di Kelurahan Kober itu tempat ibadah, yang memaksakan diri untuk tempat ibadah. Ternyata kemudian ada satu yang terpapar virus dari Klaster Gowa," kata Husein melalui pesan suara, Jumat (1/5/2020).

Husein menjelaskan, penyebaran Covid-19 di masjid tersebut berasal dari salah satu warga yang shalat berjemaah.

Orang tersebut diketahui mengikuti ijtima ulama di Gowa dan belakangan dinyatakan posotif Covid-19.

"Satu saja, tapi kan akibatnya ada berapa, ada 14 sekarang itu yang positif. Apa enggak kasihan, kemudian ada satu, kemudian ada masyarakat di situ terjangkit, hampir separuh masjid, apa enggak egois," ujar Husein.

Baca juga: Kisah Relawan Pemulasaraan Jenazah Covid-19, Hilangkan Waswas demi Kemanusiaan

 

Husein pun meminta masyarakat menyikapi seruan beribadah di rumah secara bijak.

"Masa gara-gara seperti itu (seruan beribadah di rumah), masjidnya yang dibongkar, masjidnya salah apa dibongkar. Wong itu kan hanya sementara, sementara saja sampai ini selesai, katanya kan Juni (diprediksi) selesai," jelas Husein.

"Kalau (pandemi) selesai, masjidnya (sudah) dibongkar, mau bangun masjid lagi? Buang-buang duit dong. Berpikirlah yang jernih, pakai logika, pakai nalar, jangan emosional. Saya yakin kalau begini masyarakat enggak simpatik, enggak benar, jangan begitulah, berpikirlah yang baik," tambah Husein.

(Penulis: Kontributor Banyumas, Fadlan Mukhtar Zain | Editor: Aprillia Ika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com