Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengungkap Fakta Wabah Corona Melanda Pabrik Sampoerna di Surabaya

Kompas.com - 01/05/2020, 10:47 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Sebanyak dua karyawan PT HM Sampoerna Tbk di Surabaya meninggal setelah positif terinfeksi virus covid-19 atau corona.

Setelah itu, Ketua Tim Rumpun Kuratif Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jawa Timur dr Joni Wahyuhadi mengaku telah berkoordinasi dengan pimpinan PT HM Sampoerna, segera melakukan rapid test.

Dari hasil rapid test tersebu, Joni menjelaskan, ratusan pegawai reaktif. Sementara itu, untuk hasil tes swab masih menunggu hasil uji laboratorium.

"Ada 165 yang sudah di-swab dan hasilnya belum keluar sampai hari ini. Sekitar 1 sampai 2 hari lagi keluar rencananya," ujar Joni di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu (29/4/2020).

 

Baca juga: 2 Pegawai Pabrik Sampoerna Meninggal Positif Covid-19, Ratusan Karyawan Dikarantina

 

Komentara Wali Kota Surabaya

Wali Kota Surabaya Tri RismahariniKOMPAS.COM/GHINAN SALMAN Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini

Kasus corona yang melanda pabrik terebut, tak luput dari perhatian Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini atau akrab disapa Risma.

Dirinya menyebut, kasus Covid-19 di pabrik rokok itu bermula dari pasien PDP yang tidak jujur.

Dua karyawan yang meninggal dan berstatus positif corona itu semestinya telah menjalani karantina. Namun ternyata, dua pasien tersebut tetap bekerja.

Baca juga: Protes Rencana Kedatangan 500 TKA China, DPRD Sultra: Dulu 49 Saja Gempar, apalagi Ratusan

"Sebetulnya dia (pasien) saat itu (status) sudah PDP. Tapi, dia kerja, jadinya nulari (menularkan). Tapi, mudah-mudahan enggaklah," kata Risma, saat ditemui di SDN Ketabang 1, Surabaya, Kamis (30/4/2020).

"Jadi, yang di awal itu, waktu itu kan puskesmas nangani sendiri, jadi pengawasannya kurang. Sehingga, dia tetap kerja, sebetulnya dia (pasien Civid-19 meninggal) sudah PDP saat itu," ujar dia.

 

9 karyawan jadi PDP, ratusan reaktif Covid-19

Pengendara motor melintas di depan mural tentang pandemi virus corona atau COVID-19 di Jalan Raya Jakarta-Bogor, Depok, Jawa Barat, Jumar (3/4/2020). Mural tersebut ditujukan sebagai bentuk dukungan kepada tenaga medis yang menjadi garda terdepan dalam menghadapi COVID-19 di Indonesia. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/pras Pengendara motor melintas di depan mural tentang pandemi virus corona atau COVID-19 di Jalan Raya Jakarta-Bogor, Depok, Jawa Barat, Jumar (3/4/2020). Mural tersebut ditujukan sebagai bentuk dukungan kepada tenaga medis yang menjadi garda terdepan dalam menghadapi COVID-19 di Indonesia.

Hingga saat ini, Tim Tracing Gugus Tugas Covid-19 terus melacak riwayat transmisi atau penularan dua karyawan pabrik rokok Sampoerna yang meninggal tersebut.

Sementara itu, menindaklanjuti temuan itu, petugas sudah menetapkan sembilan orang karyawan di kompleks pabrik itu sebagai pasien dalam pengawasan (PDP).

Lalu, petugas medis juga mengambil sampel swab terhadap 163 orang karyawan lainnya.

Mereka diperiksa menggunakan metode tes polymerase chain reaction (PCR) di laboratorium, sambil menunggu hasil swab yang diperkirakan keluar dalam satu atau dua hari ke depan.

Selain itu, 323 karyawan di pabrik rokok itu telah menjalani rapid test. Hasilnya, 100 orang di antaranya reaktif.

Data wabah corona di pabrik Sampoerna

Ilustrasi virus corona, penularan virus corona di transportasi umumShutterstock Ilustrasi virus corona, penularan virus corona di transportasi umum

Berdasar hasil penelusuran sementara yang dilakukan Tim Tracing Gugus Tugas Covid-19 Jatim terhadap karyawan PT HM Sampoerna Tbk, diperoleh data sebagai berikut: Surabaya:

- 2 orang meninggal positif Covid-19
- 9 orang berstatus PDP dan dirawat di rumah sakit
- 163 orang sudah menjalani tes swab PCR (menunggu hasil PCR)
- 100 orang dari 323 karyawan dinyatakan reaktif Covid-19 setelah menjalani tes cepat Covid-19 atau rapid test

Hasil tersebut memungkinkan pabrik rokok Sampoerna di kawasan Rungkut, Surabaya, ini berpotensi menjadi klaster baru penularan Covid-19, setelah klaster pasar dan asrama haji di Surabaya.

(Penulis: Ghinan Salman | Editor: Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com