Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Rapid Test di Desa yang 8 Warganya Positif Covid-19, 434 Reaktif

Kompas.com - 30/04/2020, 17:38 WIB
Kontributor Banyuwangi, Imam Rosidin,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BANGLI, KOMPAS.com - Sebanyak 1.210 dari 2.640 warga Banjar Serokadan, Desa Abuan, Kecamatan Susut, Bangli, telah menjalani rapid test, Kamis (30/4/2020).

Hasilnya, 434 warga reaktif dan 767 non reaktif.

Mereka menjalani rapid test setelah 8 warga dinyatakan positif Covid-19 akibat transmisi lokal.

"Kesimpulannya, 36,61 persen warga reaktif," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Bangli, I Wayan Dirgayusa, Kamis (30/4/2020) sore.

Baca juga: 2.640 Orang di Desa yang 8 Warganya Terinfeksi Corona Jalani Rapid Test

Dirgayusa mengatakan, untuk memastikan, besok secara bertahap akan dilakukan tes swab dengan metode PCR.

Hal ini untuk mengetahui apakah warga tersebut terjangkit virus corona atau Covid-19.

Diberitakan sebelumnya, Banjar Serokodan telah diisolasi agar tidak terjadi perluasan kasus Covid-19 ke wilayah lainnya.

"Jadi, bentuknya isolasi biasa hanya diperketat, semua warga Banjar Serokadan dilarang melakukan aktivitas ke luar desa dan rumah, dan pengawasan dilakukan langsung Satgas Kabupaten," kata dia.

Untuk isolasi tersebut, Dinas Sosial akan menyiapkan kebutuhan sembako semua warga selama dua minggu.

Baca juga: 8 Warga Terinfeksi Covid-19, Desa Berisi 5.000 Jiwa Bakal Dikarantina

Lalu, pihak keamanan yakni Polisi, TNI, dan Satpol PP akan mengamankan pintu masuk keluar Desa Abuan.

Sebagaimana diketahui, peningkatan kasus positif virus corona baru atau Covid-19 yang disebabkan penularan atau transmisi lokal menjadi perhatian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali.

Sebanyak delapan warga di Banjar (Dusun) Serokadan, Kabupaten Bangli, terinfeksi Covid-19, tertular dari pekerja migran Indonesia (PMI) yang melakukan karantina mandiri di rumahnya.

Catatan redaksi soal rapid test

Rapid test merupakan teknik pengetesan keberadaan antibodi terhadap serangan kuman di dalam tubuh.

Hasil rapid test tak boleh dan tak bisa digunakan secara mandiri untuk mengonfirmasi keberadaan atau ketiadaan infeksi virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 di dalam tubuh.

Untuk mengonfirmasi keberadaan virus corona secara akurat dalam tubuh seseorang harus dilakukan test swab dengan meteode PCR (polymerase chain reaction).

Baca juga: Setelah Rapid Test, Tes PCR Diperlukan untuk Pastikan Virus Corona

Hasil tes dari rapid test adalah reaktif (ada reaksi terhadap keberadaan antibodi) atau non-reaktif (tidak ada reaksi terhadap keberadaan antibodi).

Jika Anda sempat membaca hasil rapid test adalah positif atau negatif, harus dimaknai sebagai positif atau negatif terhadap keberadaan antibodi dalam tubuh, bukan positif atau negatif terhadap keberadaan virus corona penyebab Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com