Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petani Meninggal saat Mencangkul di Sawah, Petugas Evakuasi Pakai APD Lengkap

Kompas.com - 30/04/2020, 16:28 WIB
Aam Aminullah,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SUMEDANG, KOMPAS.com - Seorang petani meninggal dunia secara mendadak saat sedang mencangkul di sawah miliknya di Blok Cerewed, Dusun Tipar RT 22/04, Desa Hariang, Kecamatan Buahdua, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu (29/4/2020) sekitar pukul 09.30 WIB.

Jenazah Uja (68), warga Dusun Bihbul RT 08/04, Desa Citaleus, Kecamatan Buahdua Kabupaten Sumedang, dievakuasi petugas medis dari puskesmas menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap.

Baca juga: Pemkab Sumedang Salurkan Bantuan Tunai JPS Covid-19, Berikut Jadwalnya

Kasubag Humas Polres Sumedang AKP Dedi Juhana mengatakan, evakuasi menggunakan APD lengkap untuk menghindari kemungkinan korban terpapar virus corona atau Covid-19.

"Setelah menerima laporan, kami menunggu petugas Puskesmas Buahdua menggunakan APD lengkap untuk evakuasi korban, ini dilakukan bagian dari prinsip kehati-hatian," ujar Dedi kepada Kompas.com melalui telepon WhatsApp, Kamis (30/4/2020).

Dedi menurutkan, berdasarkan keterangan sejumlah saksi, sebelum meninggal korban sedang mencangkul di sawah.

Lalu tiba-tiba, korban terjatuh hingga pingsan, kemudian korban dibawa petani lainnya ke pinggir sawah.

"Setelah petugas puskesmas tiba, korban diperiksa namun korban sudah meninggal dunia," tutur Dedi.

Dedi menyebutkan, hasil pemeriksaan medis puskesmas, korban meninggal akibat kelelahan, bukan karena terpapar Covid-19.

"Berdasarkan keterangan pihak keluarga, korban mempunyai penyakit asma yang sudah menahun," sebut Dedi.

Baca juga: Penjelasan Lengkap Bupati Sumedang soal Pembagian Bantuan Sosial

Dedi menambahkan, pihak keluarga menolak untuk autopsi dan menerima kejadian tersebut sebagai bagian dari musibah.

"Meskipun sebelumnya dievakuasi menggunakan APD lengkap, tapi setelah diketahui hasil pemeriksaan medis, rekam medis, dan korban tidak memiliki riwayat perjalanan menuju zona merah, maka korban langsung dimakamkan seperti jenazah pada umumnya," kata Dedi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com