Sujarwo mengungkapkan, kini Tigan dan Bedu kini sudah berada di kandang mereka. Kondisinya baik dan tidak terluka.
“Baik-baik saja. Semua sudah terkendali,” kata Sujarwo.
Sementara itu, Kepala Seksi Wilayah I Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Yogyakarta, Untung Suripto mengungkapkan, beruang madu ini merupakan hasil penyitaan yang dilakukan oleh polisi untuk menekan perdagangan ilegal satwa secara online.
“Ini hasil sitaan polisi dalam kasus perdagangan online. Seingat saya antara Polda DIY atau Magelang,” kata Untung.
Beruang madu merupakan jenis beruang terkecil dari jajaran beruang. Beruang ini banyak ditemui di Kalimantan dan Sumatera. Beruang madu memiliki tubuh sekitar 1 meter hingga 1,5 meter dengan bobot yang jantan sekitar 75 kilogram, sementara yang betina lebih ringan.
Beruang ini omnivora. Ia pemburu madu dari sarang lebah, tapi juga kerap ditemui memakan serangga seperti semut dan rayap. Ia juga sangat suka dengan buah-buahan. Kukunya yang panjang dan tajam digunakan untuk mencari makanan.
Keberadaan beruang ini terancam dan semakin berkurang jumlahnya. Ini akibat kawasan hutan tempat mereka tinggal terus menyusut.
Sun Bear kini mendekati kepunahan, karenanya ia menjadi spesies yang dilindungi.
Satwa ini masuk dalam IUCN Red List atau Daftar Merah IUCN dengan status vulnerable (rentan).
Satwa ini juga masuk dalam PP No 7 tahun 1999, dengan status dilindungi dan oleh CITES jenis ini telah dimasukkan dalam Appendix 1 yang berarti tidak dapat diperdagangkan secara internasional, baik secara utuh maupun bagian-bagian tubuhnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.