Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebun Binatang Bandung Terancam Potong Rusa untuk Pakan Satwa

Kompas.com - 30/04/2020, 13:10 WIB
Agie Permadi,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Bandung Zoological Garden (Bazooga) atau Kebun Binatang Bandung di Jawa Barat, mulai melakukan efisiensi dengan mengurangi pakan satwa koleksinya.

Marketing Komunikasi Bazooga Sulhan Syafi'i membenarkan kondisi tersebut.

Hal itu merupakan dampak dari kondisi perekonomian akibat pandemi virus corona saat ini.

"Karena kita enggak tahu pandemi ini sampai kapan, jadi kita lakukan efisiensi di banyak hal, misalnya pakan satwa kita efisienkan," kata Sulhan saat dihubungi Kompas.com, Kamis (30/4/2020).

Baca juga: Kebun Binatang di Indonesia Menghadapi Krisis

Sejak Covid-19 mewabah di Indonesia, Bazooga ikut mengantisipasi penyebaran wabah tersebut dengan melakukan penutupan bagi pengunjung Bazooga sejak 21 Maret 2020 lalu.

Awalnya penutupan dilakukan selama dua pekan hingga 4 April 2020.

Namun lantaran wabah ini belum mereda, maka pihak manajemen memperpanjang penutupan hingga waktu yang belum ditentukan.

Selama penutupan ini memang ada beberapa karyawan yang tetap masuk terutama keeper, bagian nutrisi atau bagian pakan dan tim kesehatan karena satwa-satwa harus tetap dirawat dan dipantau kesehatannya setiap hari.

Baca juga: Mati Surinya Sejumlah Kebun Binatang di Tengah Pandemi, Ada yang Hendak Korbankan Rusa untuk Pakan Harimau

Manajemen Bazooga juga tetap mempekerjakan sejumlah sekuriti untuk menjaga kawasan seluas 14 hektar tersebut.

"Hanya pegawai harian yang di rumahkan," kata Sulhan.

Tercatat ada 38 keeper yang memberikan pakan satwa. Mereka masuk bergantian menyediakan pakan satwa yang saat ini terpaksa dikurangi dari jumlah biasanya.

"Seperti harimau Bengala yang makan dua kali dalam sehari, satu kali makan bisa 10 kilogram. Kini pakannya dikurangi jadi 8 kilogram. Jadi pengurangannya tetap di batas kewajaran, begitupun dengan satwa lainnya," kata Sulhan.

Menurut Sulhan, pengurangan ini berdasarkan rekomendasi dari tim medis dan pemantauan kesejahteraan satwa Bazooga.

"Itu masih masuk, ternyata pakan selama ini cukup mewah. Sekarang di kondisi pandemi seperti ini terpaksa harus dikurangi," kata Sulhan.

Baca juga: Karena Covid-19, Kebun Binatang di Jerman Terancam Umpankan Koleksinya untuk Makanan Hewan Lain

Bersiap dampak terburuk

Pihak manajemen memprediksi persediaan pakan satwa masih aman hingga 4 bulan ke depan sejak penutupan dilakukan. Namun apabila lebih dari itu, pihak Bazooga harus siap dengan dampak terburuk untuk menyelamatkan satwa-satwa yang ada.

"Kalau pemerintah tidak membantu, ya kita potong lah rusa untuk satwa harimau sumatera kita. Kan, tinggal dipilih mana yang harus diprioritaskan untuk diselamatkan," ujar Sulhan.

"Seperti kapal karam saja, yang enggak penting kita buang dulu untuk menyelamatkan kapal," ucap Sulhan.

Perhimpuan Kebun Binatang se-Indonesia (PKBSI) telah mengirimkan surat ke Presiden Joko Widodo dan Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk meminta bantuan terkait kondisi satwa di kebun binatang di tengah pandemi ini.

"Namun sampai saat ini belum ada bantuan sama sekali," ucap Sulhan.

Sebagai langkah antisipasi, PKBSI berencana akan melakukan kampanye donasi bantuan berupa uang atau makanan untuk satwa-satwa di kebun binatang.

"Kita kampanye sama teman-teman youtuber, bantuan promosi d media sosial, jadi mangga bagi siapapun yang mau menyumbang daging atau buah-buahan bagi satwa bisa datang ke kebun binatang terdekat," kata Sulhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com