Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Pasien Positif Corona Tak Jujur, 53 Tenaga Medis RSUP Sardjito Yogya Diisolasi

Kompas.com - 30/04/2020, 11:05 WIB
Wijaya Kusuma,
Khairina

Tim Redaksi

 

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 53 tenaga medis di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta menjalani tes swab. Tes ini dilakukan setelah ada keluarga pasien positif Covid-19 yang tidak jujur.

Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito Yogyakarta Banu Hermawan membenarkan kejadian tersebut.

"Iya benar, keluarganya yang tidak jujur," ujar Banu Hermawan, Kamis (30/4/2020).

Baca juga: Kecolongan Tangani Pasien Rapid Test Reaktif, 64 Tenaga Medis Diisolasi

Banu menceritakan, awalnya ada pasien dengan penyakit kanker yang dirawat di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta.

"Sebelum masuk, pasien ini kita rapid test dulu. Hasil rapid test pertama nonreaktif," bebernya.

Karena hasilnyanon reaktif, pasien ini dilakukan perawatan sebagai pasien non-orang dalam pemantauan (ODP) ataupun non-pasien dalam pengawasan (PDP).

Saat berada di rumah sakit, pasien ini ditunggu oleh suaminya. Namun, beberapa hari, mendadak suaminya tidak terlihat menunggu di rumah sakit.

"Perawat kemudian bertanya kepada anaknya yang menunggu. Bapakmu di mana? Biasanya bapakmu yang menunggu," tuturnya.

Dijawab bahwa bapaknya dirawat di RSUD Sleman. Dari hasil rapid test dan swab, bapaknya dinyatakan positif Covid-19.

Mendapat informasi tersebut, RSUP Dr Sardjito lantas melakukan rapid test kedua terhadap pasien tersebut. Hasil rapid test ternyata reaktif.

"Kita juga cepat lakukan tes swab, ternyata hasilnya positif. Langsung pasien kita bawa ke bangsal isolasi untuk penanganan Covid-19," jelasnya.

Baca juga: Dokter yang Meninggal di Surabaya Tertular Covid-19 dari Pasien yang Tidak Jujur

Dari informasi, diketahui suami pasien tersebut pernah kontak dengan positif Covid-19.

"Ternyata diinfokan bapaknya pernah satu mobil dengan pasien positif yang meninggal," urainya.

RSUP Dr Sardjito lantas melakukan tracing terhadap tenaga medis yang melakukan kontak dengan pasien tersebut. Jumlahnya sekitar 53 tenaga medis. Para tenaga medis ini juga diminta untuk isolasi mandiri sampai hasil tes swab keluar.

"Tenaga medis yang awalnya menangani pasien ini itu dari penyakit dalam. Jumlahnya 53 tenaga medis, tapi itu masih bisa berkembang nanti," urainya.

Sebanyak 53 tenaga medis ini lantas dilakukan tes swab. Tes swab dilakukan dua hari.

"Nah, untuk memutus mata rantai dilakukan tes swab, Senin dan Selasa kemarin. Hasilnya nanti saya rilis," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com