Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Halau Kendaraan Bawa Pemudik, Polisi Dirikan Posko di Tegal dan Brebes

Kompas.com - 29/04/2020, 20:16 WIB
Tresno Setiadi,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

TEGAL, KOMPAS.com - Meski dilarang, gelombang pemudik dari Jabodetabek sudah mulai tampak memasuki Jawa Tengah.

Untuk menghalaunya, Polda Jawa Tengah mendirikan sejumlah posko untuk penyekatan kendaraan di Tegal dan Brebes.

Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Jateng AKBP M. Syarhan mengatakan, pendirian posko penyekatan, mengingat masih ada warga yang nekat mudik.

Baca juga: Warga Masih Ramai di Jalan, PSBB Kota Tegal hingga Hari Ketujuh Dinilai Belum Efektif

Polisi meminta dengan tegas kendaraan yang melintas agar putar balik ke daerah asal.

"Kita lakukan penyekatan baik wilayah perbatasan Jateng dengan Jabar, Jatim, dan DIY. Termasuk di kabupaten/kota juga sudah melakukan pemantauan," kata Syarhan, didampingi Kapolres Tegal Kota AKBP Siti Rondhijah, saat meninjau posko check point di Kota Tegal Jawa Tengah, Rabu (29/4/2020).

Sebelumnya, polisi juga sudah mendirikan posko penyekatan di Terminal Bus Kota Tegal.

Baca juga: Selama PKM, Buruh dari Kendal dan Tegal Masih Boleh Masuk ke Semarang

Kemudian di Brebes, posko penyekatan juga didirikan untuk menghalau kendaraan dari arah barat tepatnya di Exit Tol Brebes Timur dan Exit Tol Pejagan.

Disampaikan Syarhan, dalam Operasi Ketupat tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya.

Jika sebelumnya hanya memantau dan memberikan pengamanan, tahun ini harus menginformasikan bahkan sampai menghalau kendaraan pemudik.

"Masyarakat sampai hari ini masih ada yang ingin mudik. Sehingga menggunakan banyak modus atau cara misalnya dengan kendaraan tertutup agar bisa lolos pemeriksaan. Namun tetap kita perketat pemeriksaan," ujar Syarhan.

Syarhan mengaku akan memberikan tindakan tegas jika masih ada pemudik yang tidak mengindahkan larangan pemerintah untuk tak mudik di tengah pandemi Covid-19.

Menurutnya, Operasi Ketupat sejauh ini masih sesuai rencana. Meski demikian, operasi kali ini akan memakan waktu cukup lama mulai dari 24 April hingga 31 Mei 2020.

"Tidak menutup kemungkinan ada efek jera yang diberikan jika masih ada yang nekat mudik," pungkas Syarhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com