Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemacetan pada Hari Pertama PSBB Surabaya, Khofifah: Wajar jika Bikin Agak Kaget

Kompas.com - 29/04/2020, 17:13 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com - Hari pertama pemberlakuan PSBB Surabaya justru diwarnai dengan kemacetan dan menumpuknya kendaraan.

Penumpukan kendaraan terjadi di Bundaran Waru, perbatasan Kota Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (28/4/2020) pagi.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa telah meminta maaf.

Ia mengatakan, masih ada penyesuaian pada hari pertama diberlakukannya PSBB.

"Kita mengenal PSBB kan baru-baru ini, karena darurat Covid-19, jadi wajar jika penerapannya bikin agak kaget," kata dia, Rabu (29/4/2020).

Baca juga: Hari Pertama PSBB Surabaya, Kemacetan Panjang Terjadi di Bundaran Waru

Diperbaiki pada hari kedua

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar ParawansaDok. Pemprov Jatim Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa
Khofifah memastikan bahwa pada hari kedua penerapan PSBB tak ada lagi laporan penumpukan kendaraan.

"Sudah tak ada lagi penumpukan dan kemacetan di Bundaran Waru. Alhamdulillah semua kendaraan lancar," tutur dia.

Hal ini terjadi lantaran rekayasa lalu lintas telah diberlakukan.

"Khusus kendaraan roda empat, dibagi kembali menjadi empat jalur untuk memisahkan mobil berpelat L dan W, serta pelat selain L dan W," ucap Khofifah.

Baca juga: Kasus-kasus Kebohongan Pasien Corona di Sejumlah Daerah, Dilakukan Kuli Bangunan dan Petugas Medis Terinfeksi

 

Ilustrasi macet.KOMPAS.COM/Sandro Gatra Ilustrasi macet.
Macet karena screening

Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya Eddy Christijanto mengatakan, kemacetan terjadi lantaran screening kendaraan pada hari pertama PSBB.

"Iya, itu macet karena ada screening atau pemeriksaan kendaraan yang masuk ke Surabaya," kata Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya Eddy Christijanto, seperti dilansir Antara.

Warga, kata Eddy, diduga menganggap PSBB hal yang biasa dan tak berbeda dari hari-hari pada umumnya.

"Mereka mungkin beranggapan PSBB hal biasa dan kalaupun ada pemeriksaan kendaraan, (berpikir) petugas akan membiarkan," ujar Eddy.

Selain pemberlakuan rekayasa lalu lintas, jumlah personel pemeriksa yang masih dirasa kurang juga telah ditambah agar kemacetan tak lagi terjadi.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Surabaya, Achmad Faizal | Editor : David Oliver Purba) Antara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com