Di tempat lain, masih ditemukan pedagang dan pengunjung pasar yang mengenakan masker hanya sebatas aksesori leher. Mereka tidak menutup mulut dan hidung seperti yang terpantau di Pasar Sumurpanggang.
Sarana cuci tangan di pasar tradisional terbesar di Kecamatan Margadana itu juga seperti tidak dimanfaatkan.
Terlihat dari air dalam galon yang rata-rata masih terisi penuh di setiap pintu masuk.
Rani (54), pedagang di Pasar Sumurpanggang, mengatakan belum ada sosialisasi virus corona secara gencar sampai ke dalam pasar. Baru sekadar imbauan dari internal pengurus pasar.
"Belum ada. Selama ini tahu corona ya lebih banyak dari tivi," aku Rani.
Baca juga: Polisi Ikut Data Warga Kota Tegal yang Belum Dapat Bansos Saat PSBB
Kondisi demikian, disayangkan Anggota DPRD Kota Tegal Zaenal Nurohman. Dia meminta Pemkot Tegal melakukan evaluasi setelah hari ketujuh PSBB.
Anggota Fraksi PKS ini menyebut pelaksanaan PSBB dalam memutus mata rantai virus corona belum efektif.
Selain menyayangkan kesadaran sebagian masyarakat yang belum tinggi, juga kinerja Pemkot Tegal yang dinilai belum maksimal.
Menurut Zaenal, Pemkot perlu terus menggencarkan sosialisasi bahaya corona sampai ke tingkat bawah.
RT dan RW bisa dilibatkan langsung sebagai Anggota Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
"RT/RW dalam Perwal hanya diajak berpartisipasi saja. Harusnya dilibatkan langsung sebagai gugus tugas. Karena peran RT/RW sangat penting untuk menjaga warga di lingkungannya," kata Zaenal, Rabu (29/4/2020).