Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Diduga Bunuh Anak Balitanya Usia 2 Tahun

Kompas.com - 29/04/2020, 13:14 WIB
Khairina

Editor

KOMPAS.com - OS (24), seorang ibu di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah diduga membunuh anaknya sendiri yang masih berusia 2 tahun 11 bulan menggunakan sebilah pisau.

"Tersangka sudah ditangkap. Kasus ini sedang kami dalami," kata Kapolres Kotawaringin Timur AKBP Mohammad Rommel, di Sampit, Senin (27/4/2020) lalu, seperti ditulis Antaranews.com.

Peristiwa itu terjadi di sebuah perusahaan perkebunan kelapa sawit di Desa Wono Sari, Kecamatan Tualan Hulu pada Sabtu (25/4/2020).

Baca juga: Viral Video Penemuan Motor dan Surat Wasiat, Diduga Milik Remaja Bunuh Diri

Belum diketahui motif tersangka membunuh buah hatinya itu. Dia diduga membunuh anaknya menggunakan sebilah pisau dapur.

Usai melakukan aksinya, tersangka menelepon suaminya dan memberitahukan bahwa dirinya baru saja membunuh anak mereka.

Sempat tidak percaya, sang suami bergegas pulang ke rumah.

Sesampainya di rumah, dia melihat OS sedang duduk di ruang tamu sambil memegang pisau berlumuran darah. Dia kemudian bergegas masuk ke dalam mencari sang anak.

Sang suami mendapati darah dagingnya itu tergeletak berlumuran darah.

Dia kemudian kembali mendatangi OS. Saat itu, OS kemudian mengatakan, ia membunuh anak mereka dan kemudian ingin bunuh diri.

Mendengar hal itu, sang suami langsung mencegahnya dengan merebut pisau yang ada di tangan OS, seraya berteriak meminta bantuan warga sekitar.

Warga yang berdatangan pun langsung mengamankan ibu muda tersebut.

Baca juga: Ini Motif Suami Bunuh Istrinya di Rumah Kosong

Sang suami membawa anaknya ke klinik kesehatan di kawasan itu. Namun, bocah malang itu tidak terselamatkan lagi.

Kejadian ini dilaporkan ke polisi dan OS yang menjadi tersangka pembunuh anak kandung sendiri itu sudah ditahan.

Polisi meminta keterangan tersangka dan sejumlah saksi untuk mengetahui kejadian yang sebenarnya.

"Kami tidak ingin berspekulasi dulu tentang motif pembunuhan. Pemeriksaan sedang dilakukan secara intensif untuk mengetahui kronologis yang sebenarnya. Nanti akan kami sampaikan perkembangannya," ujar Rommel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com