Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

17 Hari, Wali Kota Tanjungpinang Bertahan Melawan Covid-19, Meninggal di Ruang Isolasi Saat Perawatan

Kompas.com - 29/04/2020, 13:01 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sabtu, 11 April 2020, Wali Kota Tanjungpinang Syahrul (60) mengalami, demam, sesak napas dan batuk seperti gejala Covid-19.

Ia pun dilarikan ke ruang isolasi Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) Raja Ahmad Thabib (RAT) Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri).

Selain menunjukkan gejala Covid 19, gula darah sang wali kota juga meningkat.

Untuk memastikan kesehatannya, Syharul menjalani rapid test dan hasilnya adalah non-reaktif corona.

Baca juga: Gunakan Kursi Roda, Istri Wali Kota Tanjungpinang Hadiri Pemakaman Suaminya

Ia lalu menjalani tes swab. Senin (13/4.2020) hasi tes keluar dan Wali Kota Tanjungpinang dinyatakan positif Covid-19.

Rabu (15/4/2020) pagi, kondisi Wali Kota Tanjungpinang dilaporkan kondisinya terus membaik. Namun ia masih menggunakan ventilator untuk membantu pernapasan. Syahrul juga sempat membutuhkan 20 kantong darah golongan O untuk tranfusi darah.

Setelah menjalani perawatan selama 17 hari, Syharul dinyatakan meninggal dunia pada Selasa (28/4/2020) sekitar pukul 16.45 WIB.

Baca juga: Wali Kota Tanjungpinang Dimakamkan Tanpa Upacara dan Sesuai Protokol Covid-19

Ia menghembuskan napas terakhir diusia 60 tahun saat menjalani perawatan di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) Raja Ahmad Thabib (RAT) Tanjungpinang.

Sang wali kota dimakamkan pada Selasa malam di Taman Makam Pahlawan Pusara Bhakti Batu 5 Tanjungpinang, Kepulauan Riau.

Proses pemakaman digelar sederhana, tanpa ada upacara sebagaimana biasanya yang dilakukan pada seorang pejabat negara.

Tepat pukul 21.00 WIB, jenazah Syahrul dimakamkan persis di sebelah makam mantan Gubernur Kepri, HM Sani.

Baca juga: Petugas Gali Kubur Siapkan Proses Pemakaman Wali Kota Tanjungpinang di TMP Batu 5

Proses pemakaman sang wali kota mengikuti protokol kesehatan untuk pasien corona.

Acara ditutup dengan doa dan proses tabur bunga yang dilakukan oleh kerabat dan keluarga Syahrul.

Meski pemakaman ini bagi pasien corona, sejumlah warga Tanjungpinang dari kejauhan terlihat ikut menyaksikan proses pemakaman sang kepala daerah.

Masyarakat berada di balik penjagaan ketat aparat keamanan.

Baca juga: Mengenang Sosok Wali Kota Tanjungpinang, Berjualan Kue Semasa SD, Jadi Buruh Cengkeh Saat SMP

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com