BIMA, KOMPAS.com - Seorang tukang ojek berinisial AS, asal Kota Bima meninggal di RSUD Komodo Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT.
Tukang ojek itu berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19.
Satgas Covid-19 pun langsung melakukan contact tracing terhadap kelurga pasien.
AS sebelumnya menjalani perawatan di ruang isolasi di RSUD Komodo. Namun setelah 13 hari menjalani perawatan medis, ia meninggal dunia.
"Iya betul, kami dapat informasi dari Tim Labuan Bajo bahwa ada satu PDP asal Kota Bima meninggal dunia," ujar Juru Bicara Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Bima, Abdul Malik dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (29/4/2020).
Baca juga: Update Corona di NTB: Tambah 21 Kasus Positif, Masih Didominasi Klaster Gowa
Sebelumnya, pasien berusia 29 tahun itu berangkat dari Bima ke Labuan Bajo 13 hari yang lalu.
Setibanya di Labuan Bajo, AS sudah dalam kondisi sakit dengan gejala mirip Covid-19, yaitu demam, flu, dan batuk.
Karena mengalami gejala mengarah ke Covid-19, Tim Gugus setempat langsung menetapkan AS sebagai PDP dan di isolasi di RSUD Komodo.
Namun, selama di ruang isolasi, kondisi almarhum semakin memburuk hingga akhirnya meninggal dunia.
"Dari hasil rapid test oleh Tim Gugus Labuan Bajo, AS dinyatakan reaktif. Sampel swab-nya pun diambil. Namun, belum bisa dikirim ke laboratorium Jakarta karena terkendala transportasi. Sekarang ini sampel swab-nya masih ada di RS Labuan Bajo,” ungkap Malik.
Baca juga: 1 dari 5 Perwira Polda NTB Positif Covid-19 Dinyatakan Sembuh
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.