Sebagian lainnya tetap makan siang, namun di tempat tertutup.
Sejak awal, pihak sekolah tidak pernah membuat larangan soal makan siang hari.
Siswa sudah otomatis memiliki sikap saling menghargai.
“Kalaupun ada yang makan, siswa Muslim juga biasa saja, enggak ngaruh. Mereka sudah terbiasa hidup saling menghargai,” tutur Ai.
Ai mengungkapkan, aktivitas siswa yang tinggal di asrama saat Ramadhan berjalan seperti biasanya.
Mereka belajar di asrama, berkebun, membuat kerajinan, belajar mendesain, masak, membantu warga dan hal lainnya.
Hal ini pun menyelamatkan keuangan asrama. Sebab saat ini donator dan sponsor banyak yang menunda berdonasi.
Untungnya ada bantuan dari warga Kampung Nusantara.
Mereka biasanya mengajak siswa untuk membantu pekerjaan mereka. Ada pula yang bersedekah dengan mengajak makan siswa.
“Kami sudah terbiasa berhubungan dengan warga sejak 2016,” tuturnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.