Almarhumah meninggal dunia pada pukul 16.45 WIB, Selasa (28/4/2020).
“Innalilahi Wainnailaihi Raajiuun, telah berpulang ke Rakhmatullah Bapak Wali Kota Tanjungpinang hari Selasa tgl 28 April 2020, sekitar pukul 16.45 WIB. Semoga Arwah beliau mendapat tempat yang Mulya di sisi Allah SWT Aamiin YRA,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kepulauan Riau (Kepri) yang juga Kepala Dinas Kesehatan Prov Kepri Tjetjep Yudiana melalui pesan WhatsApp.
Tjetjep mengatakan, sebelum meninggal tersebut ginjal dan jantungnya dianggap sudah berfungsi normal.
Namun demikian, kondisinya belum sadarkan diri dan masih menggunakan ventilator.
Baca juga: Kabar Duka, Wali Kota Tanjungpinang Meninggal Dunia karena Corona
Kasus pembunuhan sopir taksi online di hutan Pinus Jalan Raya Banjaran-Pangalengan, Kabupaten Bandung, berhasil diungkap polisi.
Pelaku diketahui 4 orang perempuan berinisial KSA alias Risma (19), KEZI alias Sella (20), AS alias Riska (21) dan IK (16).
Alasan pelaku melakukan pembunuhan tersebut lantaran tidak punya cukup uang untuk membayar ongkos kepada korban sebesar Rp 1,7 juta.
"Karena tidak bisa membayar salah satu tersangka sepakat untuk menghabisi korban," ungkap Kapolresta Bandung Kombes Pol Hendra Kurniawan dalam keterangannya, Selasa (28/4/2020)
Dari pemeriksaan, pelaku membunuh korban dengan memukul menggunakan kunci inggris.
Baca juga: Tak Bisa Bayar Ongkos, 4 Wanita Bunuh Sopir Taksi Online dengan Kunci Inggris
Bupati Klaten Sri Mulyani mengaku minta maaf atas penempelan stiker dirinya di hand sanitizer bantuan Kemensos.
Menurutnya, penempelan stiker tersebut diakui karena adanya kesalahan di lapangan. Karena saat penyaluran itu bersamaan dengan bantuan dari Pemkab Klaten.
"Sudah saya klarifikasi. Ada kekeliruan di lapangan (dalam penempelan stiker)," kata Sri Mulyani kepada wartawan, Senin (27/4/2020).
"Di lapangan mungkin ditempelin semua. Kejadiannya seperti itu," katanya
Baca juga: Bupati Klaten: Saya Klarifikasi, Ada Kekeliruan dalam Penempelan Stiker