Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satpam RSUP Kariadi Semarang Sembuh dari Covid-19

Kompas.com - 28/04/2020, 16:01 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Dony Aprian

Tim Redaksi

GROBOGAN, KOMPAS.com - Satpam RSUP Kariadi Semarang asal Desa Panunggalan, Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, sembuh dari Covid-19.

Pasien sebelumnya pada Selasa (14/4/2020) dijemput tim medis di kediamannya untuk dirawat di RSUP Kariadi Semarang setelah hasil swab positif terinfeksi virus corona.

"Hasil pemeriksaan laboratorium Litbangkes terhadap sampel swab Nasopharing/Oropharing dengan hasil negatif," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan Slamet Widodo saat dihubungi Kompas.com melalui ponsel, Selasa (28/4/2020).

Baca juga: Petani di Grobogan Meninggal Mendadak di Sawah Saat Memupuk Padi

Selama dua pekan menjalani perawatan intensif di RSUP Kariadi Semarang, pemuda berusia 24 tahun ini kondisi kesehatannya semakin membaik.

Pemerintah juga sudah berupaya melakukan rapid test kepada puluhan orang yang sempat kontak dengan satpam tersebut dan hasilnya non reaktif.

"Selama masa observasi dan isolasi mandiri tidak ditemukan gejala dan tanda infeksi Covid-19. Saat ini pasien ini masih menjalani isolasi mandiri," kata Slamet.

Hingga Selasa (28/4/2020), total ada 10 kasus positif Covid-19 di Kabupaten Grobogan.

Rinciannya, dua orang positif Covid-19 dinyatakan sembuh, dua orang positif Covid-19 meninggal dunia dan empat orang positif Covid-19 masih dirawat di RSUD dr Soedjati Soemodiardjo Purwodadi.

Baca juga: Warga Grobogan Meninggal Mendadak di Bidan Desa, Pernah Mudik dari Tangerang

Sekadar diketahui, Satpam RSUP Kariadi Semarang asal Desa Panunggalan, Kecamatan Pulokulon, Grobogan, yang dinyatakan positif Covid-19 sempat membuat heboh masyarakat.

Ia yang sejatinya menjalani isolasi mandiri justru nekat pulang ke kampung halamannya, bahkan sempat berolahraga voli hingga membagikan nasi hajatan.

Akibatnya sebanyak 500 warga di kampungnya menjalani isolasi mandiri di rumah selama 14 hari.

"Namun belakangan, yang bersangkutan justru pulang kampung asalannya hajatan 40 hari meninggalnya ibunya," terang Slamet saat dihubungi Kompas.com, Selasa (14/4/2020).

Selama berada di kampung, ia sempat kontak dengan banyak orang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com