Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Evaluasi Satu Minggu PSBB di Sumbar, Pasar dan Masjid Masih Ramai

Kompas.com - 28/04/2020, 15:39 WIB
Perdana Putra,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Satu minggu pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Sumatera Barat masih belum efektif untuk pasar dan masjid.

Sejak pemberlakuan PSBB Rabu (22/4/2020) lalu, masjid masih banyak yang buka untuk melaksanakan shalat tarawih dan jumat berjemaah.

Sedangkan pasar masih ramai pengunjung tanpa memperhatikan physical distance.

"PSBB secara umum berjalan. Namun ada dua catatan yaitu masjid dan pasar yang masih ramai," kata Gubernur Sumbar Irwan Prayitno yang dihubungi Kompas.com, Selasa (28/4/2020).

Baca juga: Enam Hari PSBB di Padang, Masih Banyak Penumpang Mobil Duduk di Depan

Menurut Irwan, untuk pasar sebenarnya kewenangan kabupaten dan kota untuk membuat kebijakan sendiri.

"Boleh buka dan tutup. Tergantung kebijakan wali kota dan bupatinya," kata Irwan Prayitno.

Untuk pasar yang belum menjalankan protap Covid-19, menurut Irwan pada umumnya adalah pasar tradisional rakyat.

Pasar-pasar ini masih ramai dan pengunjung masih berdempetan serta banyak penjual dan pembeli tidak memakai masker.

"Kita memaklumi di pasar tradisional masih ramai dikunjungi masyarakat. Karena pasar itu kebutuhan pokok. Namun itu harus diatur," jelas Irwan.

Irwan menyarankan pemerintah kota dan pemerintah kabupaten yang ada di Sumbar menegaskan physical distance dengan memperluas area pasar.

Contoh yang telah memperluas area pasar agar sesama pedagang dan pembeli tidak berdempet-dempetan adalah di Pasar Bawah Bukittinggi atau Pasar Banto.

"Pemkot Bukittinggi memperlebar area pasar sampai ke jalan raya. Antar pedagang satu dengan yang lain berjarak minimal 1,5 meter. Sehingga pembeli juga tidak bertumpuk. Pengunjung pakai masker," jelas Irwan.

Untuk masjid, menurut Irwan, pihaknya mengimbau masyarakat mematuhi fatwa MUI agar shalat Jumat dan tarawih tidak dilakukan di masjid sementara waktu sampai virus corona teratasi.

Dikhawatirkan bila masjid masih ramai, mata rantai penularan covid-19 di Sumbar masih terus berkembang.

"Ini dua catatan kita yang masih belum," kata Irwan.

Baca juga: Pasien Positif Covid-19 di Padang Bertambah 14 Orang, 6 dari Klaster Pasar Raya

Sedangkan untuk pembatasan pemudik masuk Sumbar, Irwan mengatakan seluruhnya sudah diambil alih TNI dan Polri.

"Pembatasan pemudik sesuai dengan Permenhub No. 25 Tahun 2020. Dijalankan TNI dan Polri. Tidak ada lagi pemudik yang masuk Sumbar," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com