Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Stiker Wajah Bupati Klaten ada di Hand Sanitizer Bantuan Kemensos, Berdalih untuk PAC PDI-P

Kompas.com - 28/04/2020, 13:10 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Foto wajah Bupati Klaten Sri Mulyani tertempel di hand sanitizer bantuan dari Kementerian Sosial.

Kejadian tersebut viral di media sosial dan komentari oleh warganet.

"Bupati Klaten seharusnya malu. Semalam kita diramaikan oleh beredarnya foto hand sanitizer berstiker 'Bantuan Bupati Klaten' dan ketika stikernya dilepas ternyata itu bantuan dari Kemensos? Lalu bagaimana pengadaan anggaran handsanitizer oleh Pemda?," tulis akun Twitter @mahasiswaYujinem yang mengunggah foto tersebut.

Menanggapi hal tersebut, Sri Mulyani mengatakan ada kekeliruan di lapangan.

Baca juga: Mengintip Jejak Bupati Klaten Sri Mulyani, dari Bagi-bagi Nmax hingga Heboh Hand Sanitizer

Ia mengatakan, bantuan dari Kemenkos yang diterima hanya sekitar 1.000 botol. Sedangkan pengadaan hand sanitizer Pemkab Klaten ada sekitar puluhan ribu botol.

"Sudah saya klarifikasi. Ada kekeliruan di lapangan (dalam penempelan stiker)," kata Sri Mulyani kepada wartawan, Senin (27/4/2020).

"Di lapangan mungkin ditempelin semua. Kejadiannya seperti itu," terang dia.

Baca juga: Bupati Klaten: Saya Klarifikasi, Ada Kekeliruan dalam Penempelan Stiker

"Dari Kemensos itu terbatas sekali. Yang dari Kemensos sangat terbatas sekali. Tidak banyak. Justru yang banyak itu dari kami (Pemkab Klaten)," ungkapnya.

Menurut Sri Mulyani, sebagian hand sanitizer berstiker wajahnya dibagikan ke internal PDI-P yakni untuk pengurus anak cabang PDI-P di 26 kecamatan.

"Ada beberapa (yang dibagikan), karena itu hanya 26 kecamatan saja. Untuk PAC," tandas dia.

Baca juga: Viral Foto Hand Sanitizer Bantuan Kemensos Ditutup Stiker Bupati Klaten, Ini Klarifikasinya

Menggantikan bupati yang korupsi

Bupati Klaten, Sri Muyani saat Melakukan Sambutan pada Acara Kirab Gunungan Ketupat, Rabu (12/06/2019)Kompas.com/Anggara Wikan Prasetya Bupati Klaten, Sri Muyani saat Melakukan Sambutan pada Acara Kirab Gunungan Ketupat, Rabu (12/06/2019)
Sebelum menjabat sebagai Bupati, Sri Mulyani adalah Wakil Bupati Klaten mendampingi Sri Hartini.

Keduanya dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Klaten periode 2016-2021.

Pada Desember 2016, Bupati Klaten Sri Hartini tertangkap tangan oleh KPK karena kasus korupsi jual beli jabatan. Akhirnya Sri Mulyani menggantikan Sri Hartini sebagai Bupati Klaten.

Suami Hartini, Haryanto Wibowo adalah Bupati Klaten periode 2000-2005.

Baca juga: Fakta Botol Hand Sanitizer Bantuan dari Kemensos Ditutup Stiker Bupati Klaten

Hartini juga pernah menjadi wakil bupati periode 2010-2015 mendampingi Sunarna, bupati periode 2005-2015.

Wakil Bupati Klaten Sri Mulyani periode 2016-2021 yang saat ini menjadi Bupati Klaten merupakan istri dari Sunarna.

Pernah bagikan motor NMAX pada kades dan lurah

Bupati Klaten Sri Mulyani.KOMPAS.com/LABIB ZAMANI Bupati Klaten Sri Mulyani.
Pada November 2019, Sri Mulyani pernah menyerahkan motor Yamaha NMAX pada 401 kepala desa dan lurah ke Kabupaten Klaten.

Tak hanya itu. Ia juga menyerahkan 26 unit motor baru jenis Honda Supra X 125 untuk para Kepala Seksi (Kasi) Ketentraman dan Ketertiban Umum (Trantibum) se-Kabupaten Klaten.

Saat mencalonkan diri menjadi Wakil Bupati hingga kemudian menjadi Bupati, jumlah harta kekayaan Sri Mulyani terus melejit.

Baca juga: Cegah Kendaraan Pemudik, Polres Klaten Jaga di Perbatasan Prambanan

Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang diunduh dari laman elhkpn.go.id pada tahun 2015, total harta kekayaan Sri Mulyani saat mencalonkan diri sebagai Wakil Bupati Klaten sebesar Rp 2.930.270.352.

Jumlah tersebut jauh melambung saat dirinya melaporkan harta kekayaannya untuk yang ke dua kalinya saat menjabat sebagai Bupati Klaten.

Kala itu jumlah harta kekayaan Sri Mulyani dalam LHKPN yang dilaporkan pada tahun 2018 ketika menjadi Bupati adalah Rp 7.664.974.458.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Labib Zamani, Dandy Bayu Bramasta | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief, Sari Hardiyanto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com