Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/04/2020, 21:48 WIB
Hadi Maulana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

LINGGA, KOMPAS.com - Di tengah merebaknya wabah Virus Corona atau Covid-19 dan ancaman keterbatasan bahan pangan di sejumlah daerah, Pemerintah Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) berbangga hati karena sudah bisa menghasilkan bahan pangan sendiri.

"Terima kasih kepada Bapak Presiden dan Menteri Pertanian yang telah memberikan bantuan pencetakan sawah baru di Kabupaten Lingga, sehingga kami bisa menghasilkan bahan pangan sendiri," kata Bupati Lingga, Alias Wello melalui telepon, Senin (27/4/2020).

Menurut Awe, begitu panggilan akrab Alias Wello, wilayah Kabupaten Lingga yang terdiri dari 604 buah pulau besar dan kecil, baru mengenal usaha pertanian, khususnya budidaya padi di sawah empat tahun lalu, tepatnya 24 Maret 2016 lalu.

Baca juga: Di Tengah Pandemi Covid-19, Produksi Beras Ogan Komering Ilir Surplus

Sebelumnya, sejak abad ke-18 hingga Indonesia merdeka, masyarakat Lingga hanya bisa menghasilkan bahan pangan dari sagu. Namun, mayoritas masyarakatnya mengkonsumsi beras sebagai bahan pangan sehari-hari.

"Konon, Sultan Riau Lingga yang berkuasa pada abad ke-18, hanya menganjurkan tanam sagu sebagai sumber bahan pangan. Makanya, menanam padi di Lingga dianggap mitos," jelas Awe.

Karena itulah, sejak dilantik menjadi orang nomor satu di bumi Bunda Tanah Melayu itu, pada tanggal 17 Februari 2016, Awe langsung tancap gas dan menetapkan pencetakan sawah baru sebagai program 100 hari kerjanya bersama Wakil Bupati Lingga, Muhammad Nizar.

"Di benak saya pada waktu itu, hanya satu. Lingga harus jadi daerah penghasil bahan pangan dan tidak lagi bergantung pada daerah lain. Alhamdulillah, program ini mendapat respon positif dari pemerintah pusat, khususnya Kementerian Pertanian," beber Awe.

Baca juga: 235 Desa Akan Panen Raya, Ribuan Ton Gabah Disiapkan Hadapi Pandemi Corona

Pada awal pemerintahannya, Awe mengaku melakukan pencetakan sawah baru, pengadaan peralatan dan mesin pertanian, serta penggilingan padi di Desa Sungai Besar, Kecamatan Lingga Utara, menggunakan uang pribadinya.

"Setelah sawah yang saya biaya secara pribadi berhasil, barulah saya melapor kepada Menteri Pertanian. Responnya cukup baik. Dibantu pencetakan sawah baru, Alsintan, Saprodi dan lainnya," papar Awe.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com