Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Edy Rahmayadi Soal Anggaran Bencana: Kalau Ada yang Keliru, Tolong Diingatkan...

Kompas.com - 27/04/2020, 21:44 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com – Hasil rapat koordinasi rancangan anggaran penanganan Covid-19 provinsi yang dipimpin Gubernur Sumut Edy Rahmayadi disepakati.

Pemerintah Provinsi Sumut memfokuskan kembali (refocusing) anggaran sebesar Rp 1,5 triliun dari APBD 2020.

Anggaran tersebut akan digunakan untuk bidang kesehatan, sosial dan ekonomi.

Skema rancangan anggaran dilakukan dalam tiga tahap mulai April-Juni, Juli-September dan Oktober-Desember.

Awalnya, dana ini peruntukannya untuk kesehatan namun di tengah jalan ada perubahan.

Diberikan untuk Jaring Pengaman Sosial (JPS), untuk tahap pertama disiapkan sebesar Rp 502,1 miliar.

Baca juga: Sempat Rapat dengan Menhub, Gubernur Edy Rahmayadi Jalani Cek Corona

Dana kesehatan jadi JPS

 

Tahap kedua dan ketiga yakni Juli-September dan Oktober-Desember 2020, Pemprov Sumut memproyeksikan alokasi anggaran masing-masing sebesar Rp 500 miliar. 

Refocusing anggaran tersebut antara lain berasal dari belanja langsung, penerimaan dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), sehinga proyeksi pendapatan sebesar Rp 4,9 triliun untuk APBD 2020 diarahkan untuk penanganan Covid-19.

Termasuk juga untuk Dana Alokasi Umum (DAU), diproyeksi pengurangannya hingga Rp 500 miliar. 

"Kami dibantu kejaksaan, BPKP dan dipantau KPK. Kalau ada anggaran yang keliru, tolong diingatkan supaya bisa kita perbaiki,” kata Edy di posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19, Senin (27/4/2020). 

Baca juga: Soal Penerapan PSBB di Sumut, Edy Rahmayadi: Belum Dibutuhkan

Penanganan ekonomi pasca-pandemi 

Fokus selanjutnya pasca penanganan kesehatan atau setelah keadaan normal kembali adalah ekonomi.

Seperti diberitakan, pertumbuhan ekonomi sebelum Covid-19 melanda Indonesia sebesar 5,2 persen, saat ini turun menjadi 0,5 persen.

Menurut Edy, dinas yang bisa membantu dampak ekonomi adalah yang membidangi pertanian atau peternakan, supaya tidak semua direalokasi. 

"Wabah ini sudah mendunia, tetap antisipasi konsekuensi terburuknya. Pasca penanganan kesehatan ini, kita harus sudah pikirkan apa untuk membangkitkan ekonomi,” jelasnya.

Baca juga: 44 TKI Ilegal dari Malaysia Nekat Masuk ke Sumut, Diamankan TNI AL di Labura

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com