Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien Reaktif Hasil Rapid Test Covid-19 Kabur dari RS Bahteramas Sultra

Kompas.com - 27/04/2020, 20:46 WIB
Kiki Andi Pati,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

KENDARI, KOMPAS.com- Seorang pasien laki-laki berusia 36 tahun yang menunjukkan hasil reaktif dari rapid test saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Bahteramas, Kendari, Sulawesi Tenggara, melarikan diri.

Warga Desa Tongauna, Kecamatan Sawa, Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, itu lari dari rumah sakit saat hendak diambil sampel liur tenggorokannya untuk tes polymerase chain reaction (PCR).

"Baru mau rencana uji swab tadi, pasiennya sudah lari. Sedang dicari pasiennya," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sulawesi Tenggara, La Ode Rabiul Awal, saat dihubungi, Senin (27/4/2020).

Baca juga: Pengunjung Warkop Kocar-kacir Didatangi Petugas Ber-APD, Ada yang Kabur Tanpa Bayar

Tim Medis Kantor Penghubung Konawe Utara di Kota Kendari, Riyani Tayeb, menuturkan kabar pasien itu melarikan diri diketahui dari saudara kandungnya yang menemani di rumah sakit.

"Kakaknya yang dampingi dia di rumah sakit sampaikan bahwa adiknya sudah tidak ada di rumah sakit, sudah menghilang. Keliling dicari tidak ada,” kata Riyani dihubungi lewat sambungan telepon.

Berdasarkan cerita kakak kandungnya, si pasien diduga lari dari rumah sakit pada sekitar 10.00 Wita.

Baca juga: PDP yang Sempat Dibantu Istri Kabur dari RS Positif Corona

Dari RS Bahteramas, pasien ini sempat ke rumah adiknya di Kendari untuk meminta uang.

 

Kepada keluarganya itu, pasien tersebut mengaku ingin kembali ke Konawe untuk mengambil sepeda motornya.

Riyani mengatakan, kaburnya pasien ini sudah disampaikan ke Gugus Tugas Covid-19 Konawe untuk dicari.

Pencarian disebutnya bakal melibatkan polisi dan anggota TNI.

Sebagai informasi, pasien yang kabur awalnya dirawat di RS Bahtermas karena mengalami luka bakar akibat kecelakaan kerja pada Minggu (26/4/2020).

Karena wabah virus corona sedang merebak, pasien asal Konawe Utara ini diperiksa dengan rapid test Covid-19 dan menunjukkan hasil reaktif.

 

Catatan redaksi soal rapid test

Rapid test merupakan teknik pengetesan keberadaan antibodi terhadap serangan kuman di dalam tubuh. Hasil rapid test tak boleh dan tak bisa digunakan secara mandiri untuk mengonfirmasi keberadaan atau ketiadaan infeksi virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 di dalam tubuh.

Untuk mengonfirmasi keberadaan virus corona secara akurat dalam tubuh seseorang harus dilakukan test swab dengan meteode PCR (polymerase chain reaction). Baca selanjutnya di sini.

Hasil tes dari rapid test adalah reaktif (ada reaksi terhadap keberadaan antibodi) atau non-reaktif (tidak ada reaksi terhadap keberadaan antibodi).

Jika Anda sempat membaca hasil rapid test adalah positif atau negatif, harus dimaknai sebagai positif atau negatif terhadap keberadaan antibodi dalam tubuh, bukan positif atau negatif terhadap keberadaan virus corona penyebab Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com