Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam Sehari Ada Puluhan Pemudik yang Diminta Putar Balik di Gunungkidul

Kompas.com - 27/04/2020, 20:13 WIB
Markus Yuwono,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Larangan pemerintah agar masyarakat tidak mudik selama wabah virus corona masih merebak tampaknya belum sepenuhnya dipatuhi.

Pasalnya, masih ada beberapa orang yang coba untuk kembali ke kampung halamannya.

Semisal di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dalam hari ini, Senin (27/4/2020), ada 26 kendaraan dari luar kota yang diminta putar arah saat coba masuk.

Baca juga: Polsek Metro Tamansari Pasang Spanduk Berbahasa Daerah Berisi Larangan Mudik

Kasubbag Humas Polres Gunungkidul Iptu Enny Widhiastuti mengatakan, 26 kendaraan itu terdiri dari 10 sepeda motor dan 16 mobil. Sejumlah kendaraan itu membawa 79 penumpang.

"Data itu dari 7 posko penyekatan," kata Enny melalui pesan singkat Senin (27/4/2020). 

Setelah ada larangan mudik, Polres Gunungkidul membuat tujuh posko di Kecamatan Patuk, Playen, Panggang, Rongkop, Bedoyo Ponjong, Blutak Semin serta pertigaan Ngawen.

Baca juga: Akibat Larangan Mudik dan Pandemi Corona, Pengguna Tol Solo-Ngawi Turun 50 Persen

Ada 445 polisi yang bersiaga di tujuh posko tersebut untuk memeriksa seluruh kendaraan dari luar kota.

 

Enny berharap masyarakat bisa memahami sehingga bisa menyampaikan kepada keluarga di luar daerah untuk tidak mudik demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19. 

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Gunungkidul Kelik Yunianto mengatakan, data dari Sistem Informasi Desa (SID) menunjukkan sudah sebanyak 11,253 pendatang yang memasuki wilayah Gunungkidul per hari ini.

Angka ini meningkat sebanyak 225 jiwa dibanding hari sebelumnya.

"Pada Minggu (26/04/2020) kemarin tercatat ada total 11,028 pendatang yang memasuki wilayah Gunungkidul," kata Kelik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com