Bantuan yang tidak tepat sasaran dan dikembalikan itu karena penerima bantuan sudah meninggal dunia sebanyak 3 orang.
Selanjutnya, satu orang sudah pindah alamat, beda nomor NIK ada empat orang, dan sisanya tidak sesuai nama di KTP.
"Data warga penerima bantuan ini, kami ketahui dari hasil pengaduan warga yang tidak jadi menerima karena datanya berbeda," tutur Edi.
Edi menambahkan, pihak desa tambah dibuat bingung karena saat ini, tiba-tiba Pemprov Jawa Barat meminta desa untuk melaporkan data warga penerima paket bantuan sosial dari provinsi tersebut.
Baca juga: Data Tak Sesuai yang Diajukan, Ketua RW di Pekanbaru Tolak Bantuan Dampak Corona
Padahal, kata Edi, desa sendiri tidak pernah mendapat surat tembusan atau pemberitahuan terkait data warga penerima paket bantuan.
"Akhirnya sekarang ini kami yang disalahkan warga. Seperti tadi pagi, banyak warga yang datang ke kantor desa dan mempertanyakan soal bantuan itu, padahal kami tidak tahu menahu," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.