Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nekat Mudik ke Tegal, Pemudik Siap-siap Dikarantina di GOR

Kompas.com - 27/04/2020, 12:18 WIB
Tresno Setiadi,
Khairina

Tim Redaksi

TEGAL, KOMPAS.com - Kebijakan pemerintah pusat melarang masyarakat untuk mudik menjelang Lebaran disambut baik Pemkot Tegal, Jawa Tengah.

Namun demikian, Pemkot Tegal tetap menyediakan tempat karantina bagi warganya yang nekat pulang dari zona merah virus corona seperti Jakarta dan sekitarnya.

Wakil Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Tegal M. Jumadi mengemukakan, salah satu tempat yang sudah siap digunakan adalah Gedung Olahraga (GOR) Tegal Selatan yang bisa menampung ratusan orang.

"Kalau ada yang nekat pulang, kemudian merasa was-was carrier maka bisa tinggal di sini daripada membahayakan keluarganya. Termasuk misal ada penolakan oleh warga," kata Jumadi saat meninjau GOR Tegal Selatan, Senin (27/4/2020).

Baca juga: Nekat Mudik ke Banyumas, Pemudik Akan Dikarantina di GOR Satria

Sementara itu, sejumlah tempat tidur nampak sudah tersedia di beberapa ruang kamar. Termasuk adanya pendingin ruangan.

"Di sini warga dapat makan, untuk sahur dan berbuka. Semua free bagi mereka yang taat aturan pemerintah," ujar Jumadi.

Menurut Jumadi, ketika GOR tidak cukup, maka Pemkot Tegal masih mempunyai alternatif lain untuk tempat karantina tambahan, seperti di Rusunawa Tegalsari.

"Ini bagian dari tugas koordinator bidang operasi. Program kegiatan sub bid pencegahan. Di mana salah satu kegiatannya adalah mitigasi antara lain antisipasi pemudik untuk karantina," kata Jumadi.

Baca juga: Pemudik Bandel Dikarantina di Rumah Hantu, Kades: Mereka Nangis-nangis 2 Hari

Jumadi berharap, warga Kota Tegal di perantauan untuk tidak mudik menjelang Lebaran sesuai dengan larangan pemerintah pusat.

Jika terpaksa harus pulang, maka harus tertib menjalani karantina mandiri selama 14 hari, baik di rumah dengan tetap mengadopsi protokol kesehatan, maupun di tempat karantina yang disediakan Pemkot Tegal.

"Saya rasa ini cukup, apalagi jika banyak masyarakat yang patuh anjuran untuk tidak mudik," ucap Jumadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com