Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Bu Guru Bintang Berkeliling ke Rumah Siswa Bagikan Soal Latihan

Kompas.com - 27/04/2020, 10:19 WIB
Zakarias Demon Daton,
Khairina

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com – Kisah inspiratif datang dari guru sekolah dasar di Balikpapan, Kalimantan Timur, bernama Bintang Riris Parhusip (36).

Pagi-pagi, dia berkeliling dari rumah ke rumah muridnya untuk membagi tugas tambahan dan bentuk latihan soal ataupun saat penilaian tengah semester di tengah pandemi virus corona atau Covid-19.

“Agar anak-anak ada pembelajaran dan tidak merasa libur panjang, tapi tetap bisa mendapatkan nilai. Semua enggak bisa online. Jadi kami berinisiatif mengantarkan ke rumah,” ungkap Bintang saat dihubungi Kompas.com, Minggu (26/4/2020).

Baca juga: 70 Guru dan Siswa Bertemu Pasien Positif Corona, Petugas Kesulitan Contact Tracing

Bintang bersama suaminya, Sudarmono (38), mengajar di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang mereka dirikan bernama "Bersinar". Lokasinya di Jalan Pemuda Dalam RT 66 Kampung Tator, Manggar, Batakan, Balikpapan Timur.

Keduanya memberikan pendidikan untuk anak sekolah dasar (SD) dan pendidikan anak usia dini (PAUD) untuk mengakomodasi anak-anak di wilayah tersebut pada awal 2019.

Kini, murid PAUD berjumlah sembilan orang dan SD berjumlah lima murid dengan tenaga pengajar lima orang.

“Karena corona, anak-anak kami liburkan. Namun, kami memberikan tugas tambahan dan bentuk latihan soal ataupun penilaian tengah semester. Kami berkeliling ke rumah beri mereka semangat biar belajar,” kata Bintang.

Bintang dan tenaga pengajar di Sekolah Bersinar berusaha membuat kelas daring. Namun, keterbatasan teknologi dan komunikasi sehingga kurang efektif.

“Akhirnya istri saya berinisiatif dari rumah ke rumah membagikan penilaian tengah semester,” sambung Sudarmono, suami Bintang, kepada Kompas.com.

Usai para murid menyelesaikan apa yang sudah ditugaskan, Bintang tidak menjemput.

Namun, dia berpesan kepada orangtua atau sanak keluarga agar hasil yang dikerjakan anak-anak dikirim melalui pesan WhatsApp supaya dapat diperiksa oleh guru.

Inisiatif membangun PKBM Bersinar ini berawal dari les gratis. Kedua pasangan ini rutin memberi les kepada anak-anak di lingkungan sekitar.

Seiring waktu, karena kehadiran anak-anak les tidak konsisten, maka keduanya berinisiatif menjadikan lebih formal.

Lahirlah PKBM Bersinar untuk PAUD dan SD.

“Ditambah program zonasi, banyak anak di sekitar sini yang tidak terakomodasi. Jadi lebih memicu kami untuk buka sekolah,” kata Sudarmono.

Baca juga: Pemerintah Pastikan Tunjangan Guru Madrasah Non-PNS Tetap Dibayarkan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com