KOMPAS.com - Warga Desa Cimuja, Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, kompak menolak program bantuan sembako dari pemerintah.
Hal itu dilakukan sebagai bentuk protes warga lantaran data penerima bantuan dianggap tidak valid dan transparan.
Pasalnya, dari evaluasi ditemukan data warga yang telah meninggal dan sudah pindah kependudukan tetap menerima bantuan dari pemerintah.
Warga Desa Cimuja, Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang Ilham Maulana Suparman (36) mengatakan, warga kompak menolak menerima bantuan tersebut lantaran data penerima yang dianggap tidak valid.
Sebab, diketahui ada tiga warga di desanya yang telah meninggal dunia dan pindah kependudukan masuk dalam penerima bantuan.
"Karena data dianggap tidak valid, warga dan aparatur RT, RW hingga desa sepakat menolak bantuan tersebut," ujar Ilham kepada Kompas.com melalui WhatsApp, Sabtu (25/4/2020) malam.
"Selain data warga penerima juga tidak sesuai dengan pendataan yang telah dilakukan oleh aparat RT, RW dan aparat desa," tambahnya.
Baca juga: 3 Orang yang Meninggal Masuk Calon Penerima, Warga Tolak Bantuan Terdampak Corona
Ilham mengatakan, sebelumnya pemerintah desa telah mendata jumlah warga yang menerima bantuan ada sebanyak 600 KK.
Data yang disampaikan itu adalah di luar dari KK yang masuk PKH, BPNT, PNS dan pensiunan.
Namun dari total yang didata tersebut ternyata bantuan yang datang hanya untuk 11 KK.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.