Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desa Ini Tempeli Rumah Warga yang Melakukan Isolasi Mandiri dengan Stiker

Kompas.com - 25/04/2020, 12:51 WIB
Sukoco,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

MAGETAN, KOMPAS. com – Desa Turi di Kabupaten Magetan Jawa Timur ini memiliki kebijakan tersendiri dalam mengawasi warganya yang melakuakn isolasi mandiri selama panemi virus corona. 

Di desa yang berada di Kaki Gunung Lawu tersebut setiap rumah yang terdapat orang melakukan isolasi mandiri karena baru pulang dari luar kota maupun luar negeri ditempeli stiker kertas dengan keterangan rumah isolasi mandiri.

“Ini untuk mempermudah pengawasan dari relawan maupun warga sekitar,” ujar Kepala Desa Turi, Hepi, saat ditemui di balai desa, Sabtu (25/4/2020).

Dalam keterangan stiker yang ditempel di rumah warga tersebut mencantumkan nama warga yang melakukan isolasi mandiri serta keterangan kapan warga mulai melakukan isolasi mandiri dan kapan berakhirnya.

Baca juga: Pulang ke Sulsel, 12 Santri Ponpes Temboro Magetan Positif Corona

M, salah satu warga Desa Turi yang baru pulang dari Malaysia 3 hari lalu mengaku memahami dan mematuhi aturan yang diberlakukan desanya tersebut.

M mengku menempati satu rumah sendirian, terpisah dari orangtuanya yang menempati rumah yang terpisah oleh gang.

"Saya memahami, ini semua demi keamanan seluruh warga. Kita ihklas menjalani isolasi mandiri,” kata M.

Hepi menambahkan, saat ini jumlah warganya yang pulang kampung dan menjalani isolasi mandiri sebanyak 250 warga dari 750 warganya yang bekerja di luar kota maupun di luar negeri.

Melalui pengumuman rumah isolasi mandiri tersebut, warga juga mendapat edukasi betapa pentingnya memahami pelaksanaan physical distancing untuk memutus mata rantai penularan Covid-19.

Baca juga: 350 Warganya Bekerja di Zona Merah, Desa di Magetan Buat Video Kampanye Dilarang Mudik

 

“Di sini warga sudah memahami bagaimana melaksanakan isolasi mandiri dengan tinggal memisahkan diri dari keluarga. Piring yang digunakan juga disendirikan, bahkan mandipun mereka paling belakang,” imbuh dia.

Hepi mengatakan, dari 250 warganya yang melakukan isolasi mandiri, tak satupun yang berani melanggar aturan yang telah ditentukan, karena warga sekitar juga turut mengawasi pelaksanaan isolasi mandiri.

“Kemarin ada warga yang pulang dari luar kota jam 3 subuh. Warga sempat protes saat dia pagi harinya keluar. Padahal, dia keluar mau lapor ke balai desa,” pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com