Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Satpol PP Dibekali Rotan Seperti Polisi India, Ini Penjelasannya

Kompas.com - 25/04/2020, 03:00 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Video yang memperlihatkan anggota Satpol PP di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, mempersiapkan rotan untuk digunakan sebagai senjata dalam upaya penertiban warga saat penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) viral di media sosial.

Salah satu akun instagram yang mengunggah video tersebut adalah fakta.indo.

Dalam uanggahannya itu, dituliskan keterangan "Warga bandel saat PSBB, polisi india siap bertindak.

Petugas Satpol PP Banjarmasin bakal meniru gaya polisi India merazia warganya yang nekat keluar rumah saat lockdown atau PSBB.

Dibekali pentungan rotan, pukulan kasih sayang akan diberikan kepada warga yang bandel saat jam malam berlaku di Banjarmasin,"

Hingga Jumat (24/4/2020), video tersebut mendapat 2238 komentar.

Baca juga: Satpol PP Banjarmasin Akan Bawa Rotan Saat Patroli Jam Malam, tapi Tak Seperti Polisi India

Menanggapi hal itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Satuan Polisi Pamong Praja ( Satpol PP) Banjarmasin, Ichwan Noor Chalik angkat bicara.

Menurutnya, selama penerapan PSBB itu diakui memang akan ada pengetatan dan patroli dari petugas gabungan.

Namun demikian, ia menampik bahwa rotan yang digunakan tersebut untuk memukul warga, layaknya yang dilakukan polisi di India.

"Polisi India tidak dimaksudkan untuk memukul orang seperti di India, tidak. Kami hanya memberikan pembinaan saja," ujarnya saat dikonfirmasi, Jumat.

Pasalnya, penggunaan kekerasan untuk melakukan penertiban warga yang membandel tidak dibenarkan dan tidak ada landasan hukumnya.

"Berita di medsos dan di mana-mana polisi India akan memukul orang tanpa dasar hukum itu tidak benar, karena memang tidak ada dasar hukumnya," imbuhnya.

Baca juga: Fakta Bapak Perkosa Anak Kandung, Dilakukan Berkali-kali karena Kesal Tak Dilayani Istri

Terkait dengan evaluasi penerapan PSBB di Banjarmasin, ia menyebut pada hari pertama masih banyak warga yang tidak mengindahkan atau membandel.

Karena itu, ia sangat menyayangkan sikap warga tersebut. Satu sisi ia ingin bersikap tegas, namun disisi lain tidak ada landasan hukum.

"Sebenarnya kalau melihat model begini, polisi India harus turun ini, karena tidak ada apa-apanya gitu, warga tidak patuh," tandasnya.

Penulis : Kontributor Banjarmasin, Andi Muhammad Haswar | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com