Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Masuk ke Gunungkidul, DIY, Pemudik Diminta Putar Balik

Kompas.com - 24/04/2020, 22:38 WIB
Markus Yuwono,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Kepolisian Resor Gunungkidul, Yogyakarta membuat 7 posko pemantauan antisipasi pemudik yang datang dari zona merah.

Pemudik akan dipersilakan pulang kembali ke daerahnya atau putar balik. 

Kasubbag Humas Polres Gunungkidul Iptu Eny Nur Widiastuti mengatakan, tujuh posko penyekatan ini berada di perbatasan Bantul-Gunungkidul tepatnya di Kecamatan Patuk, jalur alternatif Bantul-Gunungkidul di Desa Getas, Kecamatan Playen;  Panggang, jalur Wonogiri di Kecamatan Rongkop, jalur Wonogiri tepatnya di Bedoyo, Kecamatan Ponjong; arah Wonogiri, dan Sukoharjo di Desa Blutak, Kecamatan Semin; serta arah Klaten tepatnya di pertigaan Ngawen. 

Baca juga: PMI Gunungkidul Terima Kiriman Jenazah Covid-19 dari Zona Merah

Di 7 posko tersebut sebanyak 445 personel polisi disiapkan untuk melakukan pengamanan.

Pemantauan dibantu dari TNI 42 personel,  Satpol PP 42 personel, Dinas Perhubungan 21 personel, serta Dinas Kesehatan 21 personel.

Pembangunan posko ini untuk memantau pergerakan pemudik demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19. 

Penjagaan dilakukan selama 24 jam penuh.

"Kita imbau untuk menunda mudik terlebih dahulu, dan jika pemudik yang datang disuruh balik. Kalau warga Gunungkidul walaupun plat luar daerah tetap boleh masuk," kata Eny kepada wartawan Jumat (24/4/2020).

Selama pagi hingga petang, dari laporan yang masuk belum ada pemudik yang diwajibkan pulang kembali.

"Hari pertama dari 7 posko belum ada pemudik masuk," kata Eny. 

Baca juga: Polisi Tangkap Komplotan Begal Sadis di Gunungkidul

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Gunungkidul Kelik Yuniantoro mengatakan, sejak akhir Maret lalu pihaknya bersama Dinas Perhubungan melakukan rekap pemudik.

Sampai hari ini tercatat 10.381 pemudik. Dari jumlah tersebut 2.449 di antaranya pemudik dari DKI Jakarta. Selain itu juga dari Jawa Barat, Banten Jawa Timur dan Jawa Tengah.

"Pemudik langsung didata pihak desa," kata Kelik. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com