Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarawih Berjemaah di Masjid Ciamis Tetap Digelar Sesuai Protokol Pencegahan Corona

Kompas.com - 24/04/2020, 20:00 WIB
Candra Nugraha,
Farid Assifa

Tim Redaksi

CIAMIS, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, tetap memperbolehkan umat Islam melaksanakan ibadah shalat Tarawih di masjid.

Namun demikian, jemaah diwajibkan melaksanakan protokoler pencegahan Covid-19.

"Di Ciamis sudah rapat dengan Forkopimda, (termasuk) Pak Wabup. Karena Ciamis (daerahnya) masih terkendali (terkait penyebaran Covid-19), jadi masih bisa (melaksanakan Tarawih di masjid)," kata Wakil Ketua Umum MUI Kabupaten Ciamis KH Saeful Ujun saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Jumat (24/4/2020).

Baca juga: Pasien 02 Positif Covid-19 di Ciamis Tertular dari Pasien Positif Klaster Bogor

Pemda masih memperbolehkan tarawih di masjid, jelas Saeful Ujun, karena mengacu pada Fatwa MUI nomor 14 Tahun 2020.

Di Fatwa MUI tersebut pada poin lima dijelaskan daerah yang masih terkendali penyebaran Covid-19-nya masih bisa melaksanakan kegiatan peribadahan di masjid.

"Asal protokoler pencegahan Covid-19 dilaksanakan. Masjid disemprot disinfektan, jemaah harus jaga jarak, cuci tangan, bermasker dan cek suhu tubuh sebelum masuk masjid," jelas Saeful Ujun.

Pihak MUI, lanjut dia, terus berkordinasi dengan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 untuk mengetahui zona hijau, kuning dan merah di wilayah Ciamis. "Di Ciamis, Alhamdulillah masih banyak (zona) hijau daripada kuning," kata Saeful.

Selain itu, lanjut dia, bagi pemudik yang baru datang di kampung halaman tidak diperbolehkan untuk shalat Tarawih berjemaah di masjid.

Pemudik tersebut diwajibkan menjalani isolasi mandiri di rumahnya selama 14 hari.

"Yang sakit, ODP jangan ke masjid dulu," jelas Saeful.

Pada shalat Tarawih pertama di sejumlah masjid, kata Saeful Ujun, jemaah tetap antusias menunaikannya secara berjemaah.

Antusias warga ini dibarengi dengan kesadaran untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Kata Saeful Ujun, jemaah memakai masker dan membawa sajadah sendiri dari rumah.

Selain itu, mereka mencuci tangan dan menerapkan jaga jarak ketika shalat.

"Warga sudah sadar bahaya Covid, mereka memakai masker dan membawa sajadah sendiri," kata Saeful Ujun.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com