Antibodi alami tersebut dimanfaatkan untuk menjadi antivirus yang menghambat perkembangan Covid-19.
Neni mengatakan, sistem kerja konvalesen plasma ini hampir sama dengan serum.
Tubuh pasien yang menerima konvalesen plasma dari donor akan dapat menetralisasi virus, sehingga virus yang berada di dalam tubuh pasien tidak bertambah banyak.
Baca juga: Viral Video Warga Protes Menolak Bansos, Ridwan Kamil Minta Maaf
Sementara itu, Kepala Divisi Surveilans dan Uji Klinis Bio Farma Novilia S Bachtiar mengatakan, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi pasien donor yang akan memberikan plasma darahnya.
Beberapa di antaranya, tidak ada gejala klinis dan hasil swab negatif sebanyak dua kali berturut–turut.
“Selain itu, tidak menggunakan ventilator, plasma dari pendonor tidak mengandung penyakit lain seperti Hepatitis B, Hepatitis C, HIV, dan lainnya. Kemudian, titer antibodinya untuk corona menunjukan angka kisaran 1:160 lebih,” ucap Novi.
Novi menambahkan, plasma yang diambil adalah plasma yang sudah memasuki minimal hari ke-14 setelah dinyatakan sembuh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.