Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Positif Corona Bertambah, Gorontalo Kaji Penutupan Akses Masuk Orang

Kompas.com - 23/04/2020, 18:30 WIB
Rosyid A Azhar ,
Khairina

Tim Redaksi

GORONTALO, KOMPAS.com – Bertambahnya kasus baru pasien positif Covid-19 membuat Pemerintah Provinsi Gorontalo mulai serius soal rencana penutupan akses masuk orang ke daerah ini.

Rencana penutupan akses ini menguat saat para bupati/wali kota dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) menggelar rapat melalui sambungan video cenference, Kamis (23/4/2020).

Bahkan Gubernur Gorontalo Rusli Habibie meminta pemerintah kabupaten/kota dan Forkopimda untuk mengkaji penutupan akses masuk ke daerah ini melalui semua jalur, darat, laut dan udara.

Baca juga: 2 PDP Meninggal Dunia di Gorontalo Hasil Swab Belum Keluar

Segala untung-rugi, kelebihan dan kelemahan dari kebijakan penutupan ini perlu mendapat masukan komprehensif, termasuk konsekuensi dan jaminan yang harus diperhitungkan secara matang sebelum benar-benar dilaksanakan.

“Pembicaraan kita untuk menutup pintu masuk darat, laut dan udara, kita sepakati dan saya menunggu surat berdasarkan kajian dari bupati/wali kota dan Forkopimda,” kata Rusli Habibie.

Rusli Habibie berpendapat kebijakan ini perlu diseriusi mengingat semakin tingginya eskalasi penularan virus corona di daerah ini.

Enam dari 7 kasus positif corona di Goronralo disebabkan oleh orang yang memiliki riwayat perjalanan dari luar daerah.

Satu kasus lain merupakan transmisi lokal, tertular dari anaknya.

Diskresi penutupan akses masuk diberi tenggat waktu 3 hari ke depan. Usulan dari bupati/wali kota dan Forkopimda akan menjadi bahan untuk mengambil kebijakan penutupan akses dengan catatan tertentu masuk ke Gorontalo.

Jika benar-benar diputuskan untuk menutup akses, maka akan disosialisasikan dan dikonfirmasi terlebih dahulu dengan pihak eksternal terkait. Hal itu untuk mengantisipasi potensi miskomunikasi yang bisa terjadi.

“Saya kira saya sependapat kebijakan ini 3 hari ke depan dikaji sehingga kita semua ada kesamaan sikap,” ujar Ketua DPRD Gorontalo, Paris RA Jusuf menanggapi rencana penutupan.

Baca juga: Gorontalo Siap Uji PCR Spesimen Covid-19 secara Mandiri

Hal senada juga diungkapkan Wakil Gubernur Gorontalo, Idris Rahim. Menurutnya, penutupan akses masuk belum cukup untuk memutus mata rantai penularan virus corona.

Butuh keseriusan semua pemangku kepentingan dan kesadaran masyarakat untuk mematuhi semua imbauan pemerintah.

“Sampai sekarang penularan virus corona belum mencapai puncak. Sehingga itu perlu ada diskresi dari kita semua. Itu pun belum menyelesaikan masalah kalau kita tidak komitmen mengatur rakyat kita di provinsi dan kabupaten/kota ini,” ujar Idris Rahim.

Selain rencana penutupan akses masuk, rapat ini untuk menyamakan persepsi tentang kebijakan pelarangan ibadah berjamaah di masjid selama bulan Ramadan dan Idul Fitri.

Semua daerah diminta satu sikap agar efektif untuk pencegahan dan penanganan virus corona.

Muncul juga wacana pembatasan aktivitas masyarakat di luar rumah.

Warga hanya akan diperbolehkan beraktivitas luar rumah mulai pukul 08.00 Wita hingga 17.00 Wita. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com