MATARAM, KOMPAS.com - Gubernur Nusa Tenggara Barat Zulkieflimansyah mengatakan, penyebaran virus corona baru di NTB diprediksi mencapai puncak pada Agustus 2020.
Prediksi itu berdasarkan simulasi yang dilakukan akademisi Universitas Mataram (Unram), dengan prediksi jumlah kasus positif mencapai 5.800 orang.
"Data dari Unram dengan simulasi puncak COVID-19 Agustus nanti dengan perkiraan kasus positif 5.800 orang itu menuntut kita untuk melakukan hal serius mulai dari sekarang, dan memikirkan dampak terhadap sosial ekonomi kita di NTB," kata Zul di Aula Pendopo Wali Kota Mataram seperti dikutip dari Antara, Kamis (23/4/2020).
Baca juga: 25 Persen Kasus Positif Corona di NTB karena Transmisi Lokal
Zul meminta seluruh pihak serius dalam memutus mata rantai penyebaran virus corona baru di NTB.
"Kalau pemerintah dan masyarakat tidak melakukan hal serius, maka penyebaran COVID-19 di NTB akan berlangsung lama," katanya.
Untuk mengantisipasi dampak terburuk pandemi Covid-19, Zul meminta pemerintah daerah memaksimalkan peran usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) lokal.
UMKM lokal, kata dia, bisa didorong untuk memproduksi masker, alat pelindung diri, dan memenuhi kebutuhan makanan.
Sehingga, aktivitas ekonomi tetap bergerak selama pandemi corona.
"Hal itu, bisa berdampak selain meningkatkan aktivitas ekonomi, juga untuk menghidupkan UMKM lokal yang ada di NTB agar punya aktivitas untuk memenuhi kebutuhan sekala lokal di NTB," katanya.
UMKM, kata dia, bisa membantu masyarakat ketika pemerintah kesulitan.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan