Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perawat Jaga Jarak karena Tak Ada APD, Bayi 3 Bulan yang Jadi PDP Meninggal

Kompas.com - 23/04/2020, 17:36 WIB
Defriatno Neke,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BUTON TENGAH, KOMPAS.com – Kesedihan masih dirasakan pasangan La Nguna dan Hardiah, warga Desa Matara, Kecamatan Mawasangka, Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara. 

Anak ketiganya, Sulfiah, yang masih berusia tiga bulan meninggal dunia pada Kamis (9/4/2020).

“Meninggalnya Sulfiah, (saya) sudah ikhlas, hanya saya sesalkan (dia) dikuburkan masih dengan pakaiannya, dan masih menggunakan pampersnya. Saya masih kepikiran yang itu,” kata La Nguna, kepada Kompas.com, Kamis (23/4/2020).

Baca juga: Ibunya Meninggal karena Corona, Bayi di Cianjur Ini Jadi PDP

La Nguna dan Hardiah sempat membawa Sulfiah ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Buton Tengah pada Rabu (8/4/2020) karena sesak napas.

“Awalnya ditangani dengan baik. Namun ada perawat yang lihat sepupu saya dari Kalimantan, mereka sudah curiga berlebihan,” ujarnya.

Saat kondisi Sulfiah makin parah, La Nguna mengatakan, perawat di RSUD Buton Tengah terlihat takut untuk menangani anaknya.

"Ada perawat bilang tidak berani masuk karena dokter tidak mengizinkan masuk ke sana,” ucap La Nguna.

Baca juga: Pasien Positif Covid-19 Cianjur Meninggal Setelah Lahirkan Bayi Kembar

Khawatir keadaan anaknya semakin memburuk, La Nguna kembali memohon agar ada yang menangani Sulfiah.

Namun, dia malah mendapat penjelasan, penyakit anaknya serupa dengan gejala Covid-19.

"Dari situ saya sudah putus asa dan kecewa, mereka tidak mau menangani anak saya,” tuturnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com