Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Warga Protes Menolak Bansos, Ridwan Kamil Minta Maaf

Kompas.com - 23/04/2020, 16:50 WIB
Dendi Ramdhani,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil akan mengevaluasi penyaluran dana bantuan sosial (bansos) dalam program jaring pengaman sosial penanganan Covid-19.

Hal itu dinilai perlu dilakukan menyusul adanya kekhawatiran dari pengurus RW hingga lurah mengenai potensi konflik sosial selama penyaluran bansos.

Sebelumnya, sebuah video memperlihatkan sejumlah warga menolak bansos yang diberikan Pemprov Jabar.

Video itu kemudian menjadi viral di media sosial.

Baca juga: Viral Video Kakak Beradik 2 Hari Tidak Makan, Ini Faktanya

"Terkait video penolakan, yang pertama tentunya kami memohon maaf dalam proses-proses seperti ini memang adalah situasi yang sulit," ujar Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Kamis (23/4/2020).

Emil menjelaskan, bansos senilai Rp 500.000 dari Pemprov Jabar merupakan salah satu dari beberapa jenis bantuan kepada warga yang terdampak pandemi Covid-19.

Adapun jenis bantuan lainnya yakni Kartu Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako, bantuan sosial (bansos) dari presiden untuk perantau di Jabodetabek dan dana desa (bagi kabupaten).

Kemudian, ada bantuan berupa Kartu Prakerja, bantuan tunai dari Kementerian Sosial, bansos dari Provinsi Jabar, serta bansos dari kabupaten/kota.

Baca juga: Pelaku Pembacokan Satu Keluarga di Purwakarta Ditangkap

Salah persepsi

Menurut Emil, persoalan salah persepsi yang sering terjadi akibat waktu pendistribusian bantuan yang berbeda pada tiap program.

"Ada hampir 7 juta keluarga yang harus didata, di sisi lain warga tidak bisa menunggu sehingga proses mencicil bantuan ini mungkin menimbulkan persepsi yang tidak sama," kata Emil.

"Kepada tetangganya yang tidak kebagian di jenis bantuan ketujuh, mungkin dia menyangka dia tidak akan mendapat bantuan. Mispersepsi ini lah yang nanti akan kita evaluasi, baik kepada RT/RW, kepada PT Pos, kepada semua pihak," ujar Emil.

Menurut Emil, pihaknya akan terus berupaya gerak cepat menanggulangi pandemi Covid-19, termasuk membantu warga yang perekonomiannya terdampak.

Selain itu, Pemprov Jabar menggagas Gerakan Nasi Bungkus atau Gasibu yang bertujuan untuk memastikan semua masyarakat Jabar dapat memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.

“Intinya pemerintah ingin hadir dengan cepat, ingin hadir dengan transparan dan ingin hadir seluas-luasnya memberikan bantuan kepada masyarakat. Nanti kita akan evaluasi dan koreksi. Sekali lagi mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Mudah-mudahan ini menjadi pembelajaran untuk kita semuanya," kata Emil.

Sebelumnya, sejumlah warga di RW 08, Kelurahan Kopo, Kecamatan Bojongloa Kaler, Kota Bandung, mengusir petugas PT Pos yang hendak memberikan bantuan.

Video itu pun menjadi viral di media sosial.

Penolakan itu didasari kekecewaan warga, karena pemberian bantuan hanya untuk dua kepala keluarga dari banyak warga yang membutuhkan bantuan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com