Pertama, para napi minta Wali Kota Sorong sebagai pemimpin tertinggi di daerah dan pihak DPR Kota Sorong segera mengambil kebijakan di tengah pandemi virus corona.
Kedua, para napi meminta jaminan keselamatan.
"Jika di kemudian hari narapidana dan tahanan lapas Sorong terenveksi virus corona positif, jaminan apa yang menjadi pegangan untuk kami narapidana dan tahanan?" ujar perwakilan napi.
Baca juga: Lapas Sorong Dibakar, Ratusan Napi Cemburu Tak Dapat Asimilasi
Ketiga, para napi meminta pemerintah bertanggung jawab jika nantinya ada narapidana atau tahanan terinfeksi virus corona, berasal dari pegawai yang keluar masuk lapas.
"Maka pihak lapas dan pemerintah bertanggung jawab atas seluruh nyawa tahanan dan narapidana Lapas Sorong," ujar napi.
Keempat, para napi minta agar Pemkot Kota Sorong dan Lapas Sorong segera mendatangkan pihak medis untuk melakukan rapid test untuk para tahanan dan narapidana.
Kelima, para napi minta agar denda adat dikenakan kepada pemerintah daerah dan pihak Lapas Sorong, jika nantinya ada narapidana dan tahanan terjangkit virus corona dan meninggal dunia.
Baca juga: Menkes Tangguhkan PSBB yang Diajukan Sorong, Palangkaraya, dan Rote Ndao
Setelah aspirasi disampaikan, ratusan napi kembali ke kamar mereka.
Pasca-kericuhan, puluhan personel kepolisian dibantu 1 SKK Brimob disiagakan di dalam Lapas Sorong dengan peralatan lengkap.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Irsul Panca Aditra, Michael Djasman | Editor: Robertus Belarminus, David Oliver Purba)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.