Kasat Reskrim Polres Karanganyar AKP Ismanto Yuwono menjelaskan, Sumardi terpaksa mencuri karena terdesak kebutuhan.
Meski menderita asma, Sumardi tetap harus mencari rongsokan untuk memberi makan keluarganya.
Sementara penghasilannya memulung barang-barang rongsokan di tengah pandemi menurun drastis.
Dengan uang Rp 20.000 per hari yang diperolehnya dari menjual barang rongsokan, Sumardi harus memberi makan lima anggota keluarganya.
Lima orang itu adalah istri, dua anak dan dua orang mertuanya.
Apalagi anak bungsunya yang masih berusia tiga tahun membutuhkan susu formula.
"Ketika masuk kampung semua ditutup. Jadi tidak bisa cari rosok. Saat ini penghasilan dia maksimal Rp 20.000 per hari. Itupun kadang dapat, kadang tidak," tutur dia.
Baca juga: Kena PHK, Diusir Istri, Babak Belur Usai Curi Tabung Gas karena Lapar
Ia bahkan menerima sejumlah bantuan berupa paket sembako dari Polres Karanganyar.
Paket tersebut antara lain berupa 10 kilogram beras, susu formula, minyak goreng, biskuit dan mi instan.
Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Solo, Labib Zamani | Editor : Khairina)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.